Kista Ovarium: Cari Tahu Gejala dan Penyebabnya!

Girls, apakah kamu pernah mendengar atau mengetahui tentang kista ovarium? Kondisi yang banyak ditemukan pada wanita usia reproduksi, mulai dari 20 - 40 tahun. Kista ovarium merupakan kantung berisi cairan yang disebabkan karena endometrioma, masalah hormonal, dan kehamilan. Kista ovarium ini sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya dan tidak berbahaya.

Namun, bisa berisiko jika kista berukuran besar, suplai darah ke ovarium terganggu, atau sampai pecah. Yuk, baca selengkapnya tentang kista ovarium di artikel ini!

Mengenal Kista Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang fungsinya untuk menghasilkan hormon yang berkaitan dengan sistem reproduksi, yaitu hormon estrogen dan progesteron. Selain itu, organ reproduksi ini juga menghasilkan sel telur dan terdapat dua indung telur yang terletak di sebelah kiri dan kanan.

Sementara, kista atau kantung berisi cairan dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk payudara, pankreas, hati, ginjal, bartholin, dan juga ovarium (indung telur). Kista umumnya bersifat jinak tapi jika memiliki ukuran yang besar bisa menimbulkan masalah kesehatan sehingga perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan kista ovarium? Melansir dari Mayo Clinic, kista ovarium merupakan kantong berisi cairan yang tumbuh di dalam maupun permukaan ovarium atau indung telur. Meski di beberapa kasus bisa hilang sendiri, namun kista ovarium bisa berkembang menjadi ganas sehingga dibutuhkan evaluasi untuk mengetahui kondisinya.

Baca Juga: Kista Bartholin: Apa Itu dan Bagaimana Tandanya?

Penyebab Kista Ovarium

Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab munculnya kista ovarium? Kista ovarium disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal (kista patologis) atau proses siklus menstruasi (kista fungsional).

Kista Patologis

Kondisi yang terjadi karena tumbuhnya sel abnormal di dalam tubuh. Kista jenis ini terbagi jadi beberapa jenis, yakni kista dermoid, adenoma, dan endometrioma.

• Kista adenoma, berisi cairan atau lendir dan muncul di permukaan ovarium. Kista adenoma ini bisa membesar dan memelintir ovarium sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ovarium.
• Kista endometrioma, berisi cairan warna cokelat karena itulah sering disebut kista cokelat. Belum diketahui pasti penyebab dari kista jenis ini, namun faktor genetik, gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan hormonal estrogen, dan paparan racun dan radiasi dapat memicu kista endometrioma.
• Kista dermoid, umumnya berasal dari embrio. Kista jenis ini berkembang ketika masa subur dan sudah ada sejak lahir. Kista dermoid ini bersifat jinak namun bisa berkembang jadi kanker.

Kista Fungsional

Kondisi yang muncul ketika sel telur dilepaskan dari ovarium atau yang biasa dikenal dengan ovulasi. Kista ini bisa hilang dengan sendirinya dalam rentang waktu 2 - 3 periode menstruasi dan terbagi menjadi beberapa bagian, yakni:

• Kista folikel, muncul ketika folikel yang seharusnya mengelilingi sel telur tidak pecah ketika ovulasi terjadi. Maka dari itu, sel telur tidak bisa dilepaskan sehingga menyebabkan pembengkakan yang berisi cairan dan berkembang jadi kista.
• Kista korpus luteum, pecahnya folikel dapat menyebabkan muncul korpus luteum. Ketika terjadi penyumbatan dan penumpukkan cairan di bagian korpus luteum, maka dapat memicu kista korpus luteum.

Selain beberapa hal di atas, kista ovarium juga bisa disebabkan karena:

• Kehamilan, muncul di awal kehamilan untuk mendukung proses kehamilan sampai terbentuknya plasenta. Terkadang ada juga yang sampai akhir kehamilan sehingga kista ovarium perlu untuk diangkat.
• Genetik, jika ada keluarga yang memiliki riwayat kista ovarium, maka juga berisiko mengalami kista ovarium.

Baca Juga: Kista Saat Hamil, Berbahaya atau Tidak ya Pada Janin?

Gejala Kista Ovarium

Terdapat beberapa gejala yang ditimbulkan jika kamu mengalami kista ovarium, di antaranya:

Gejala Umum

• Menyusutnya ukuran payudara
• Muncul jerawat yang mengganggu
• Menstruasi tidak teratur dan abnormal

Gejala Berisiko

• Napas menjadi lebih cepat
• Tubuh lemah dan suka pusing
• Sakit perut tiba-tiba dan kondisinya parah
• Nyeri yang disertai dengan muntah dan demam
• Nyeri ketika buang air besar (BAB)
• Sering buang air kecil
• Perut kembung
• Perut terasa seperti ditekan
• Siklus menstruasi berubah
• Sebelum atau selama menstruasi nyeri di bagian panggul
• Nyeri saat berhubungan seksual

Penanganan Kista Ovarium

Penanganan kista ovarium disesuaikan dengan ukuran kista yang dialami, jenis kista, dan usia penderitanya. Biasanya, jika kista tidak menimbulkan gejala dan ukurannya kecil, dokter hanya akan melakukan pemantauan secara rutin. Akan tetapi, apabila ukurannya membesar, maka perlu dilakukan operasi untuk mengangkat kistanya.

Untuk itu, jika kamu mengalami gejala kista ovarium, sebaiknya segera periksakan dirimu ke dokter kandungan supaya mendapatkan informasi yang jelas mengenai kondisimu, ya. Kamu juga bisa bertanya ke Ask dr. Laurier seputar gangguan reproduksi, masalah kesuburan, siklus menstruasi, darah haid menggumpal, kehamilan, dan lainnya.

Semua pertanyaan yang kamu tanyakan akan dijawab oleh dokter obgyn yang sudah berpengalaman. Selama menstruasi, gunakan Laurier Daun Sirih, pembalut dengan lapisan antibakteri proteksi hingga 99,9%, kandungan daun sirih dan ekstrak daun sage yang efektif melawan pertumbuhan bakteri dan jamur, serta mencegah bau hingga 10 jam.

Laurier Daun Sirih juga allergy tested, sehingga aman dari risiko iritasi maupun alergi saat digunakan. Untuk kamu yang aktif bergerak, Laurier Daun Sirih juga tidak mudah bergeser, jadi kamu tetap bebas beraktivitas tanpa khawatir bocor dan overthinking bau saat menstruasi. Laurier Daun Sirih, 10 jam cegah bau, ZERO khawatir BOCOR saat beraktivitas.