Stop Diet Ketat!
Girls, pasti kamu udah tau kan, kalau diet ketat adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Cara yang paling sering dilakukan adalah mengurangi porsi makan. Benar nggak? Dalam hitungan minggu bahkan hari, memang terbukti berat badan bakal turun drastis. Tapi kamu sadar nggak sih, hal ini malah bisa menyebabkan risiko kesehatan dan gangguan siklus menstruasi lho!
Risiko terbesar adalah berhentinya siklus menstruasi, yang disebut amenorrhea. Hal ini terjadi karena saat seseorang melakukan diet ketat, tubuh bakal kaget sama perubahan metabolisme, dan nantinya justru bisa memengaruhi sistem reproduksi. Diet ketat yang menyebabkan amenorrhea juga bisa memicu dampak kesehatan yang lain lho, di antaranya:
- Mengganggu kesehatan reproduksi
Kalau siklus menstruasi berhenti lebih dari tiga sampai enam bulan, udah jelas banget kalau ovariummu nggak berfungsi dengan baik dan menurunnya hormon estrogen. Hal ini memicu gejala susah tidur dan berkeringat di malam hari. Gejala ini mirip sama cewek yang mulai memasuki masa menopause, akibat kekurangan estrogen.
- Menurunkan tingkat kepadatan tulang
Salah satu fungsi hormon estrogen adalah menyeimbangkan kalsium yang hilang dari asupan kalsium yang masuk. Saat produksi estrogen dari ovarium terganggu, maka bakal susah juga untuk menyeimbangkan kadar kalsium. Kalau asupan kalsium berkurang, berarti kepadatan tulang bakal tergangg, dan risiko osteoporosis jadi meningkat.
Ternyata bahaya banget kalo nekat ngelakuin diet ketat. Jadi saat berdiet dan siklus menstruasi terganggu, jangan ragu segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Nah, sekarang kamu udah tau kan, seberapa besar bahayanya kalau kamu nekat melakukan diet ketat? Mending utamakan kesehatanmu dulu ya! Kalau kamu lagi diet dan tiba-tiba siklus menstruasimu terganggu, jangan pernah ragu untuk lakukan pemeriksaan ke dokter, Girls! So, masih mau diet ketat nggak nih?
Yuk, ajak teman-temanmu untuk baca artikel ini, supaya mereka nggak melakukan diet ketat!