ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Menstruasi Terlambat Karena Menopause?

Menstruasi Terlambat Karena Menopause?

Author: Tim Edukasi Laurier

29 Jun 2021

Menstruasi Terlambat Karena Menopause?

Memasuki masa menopause atau mengalami menopause dini ternyata berpengaruh pada siklus menstruasi lho. Siklus menstruasi bisa menjadi lebih pendek dan terlambat bahkan bisa terhenti sama sekali. Biar makin paham, simak informasi berikut ini yuk. 


Pengertian Menopause 

Secara singkat, menopause adalah kondisi berakhirnya siklus menstruasi. Menopause juga menjadi salah satu tanda wanita gak bisa hamil kembali karena sudah memasuki akhir usia reproduktif. Jangan khawatir, fase menopause pada wanita merupakan salah satu tanda penuaan yang lumrah terjadi pada wanita. Sebelum memasuki masa menopause, di usia 45-55 tahun, kebanyakan wanita sudah mengalami adanya perubahan. Perubahan ini disebut dengan masa transisi dimana produksi dari hormon estrogen dan progesteron jadi turun. Dikarenakan ketidakstabilan atau menurunnya hormon seks, maka gejala yang paling sering dialami adalah menstruasi gak teratur. Namun, kalau hal ini terjadi di usia 30an, bisa jadi itu indikasi menopause dini. 

 

Tanda-tanda Menopause 

  1. Terganggunya siklus menstruasi 
    Ciri utama yang paling sering dialami sebelum menopause adalah siklus menstruasi gak teratur. Ketidakteraturan siklus menstruasi dapat berupa menstruasi lebih lama dengan volume darah yang banyak, menstruasi memendek dan volume darah sedikit serta jumlah hari antar siklus menstruasi yang berkurang dan bertambah. 

  2. Hot flashes
    Hot flashes merupakan perasaan/ hawa panas yang sering dirasakan wanita memasuki masa menopause di bagian atas atau bahkan seluruh tubuh. Oleh karena itu, gejala yang parah bisa menyebabkan yang mengalaminya meriang dan keringat berlebih di malam hari. Kamu dapat mencegah terjadinya hot flashes dengan cara menghindari makanan yang terlalu pedas, minuman/makanan berkafein dan alkohol. Selain itu kamu juga dapat menggunakan baju berlapis atau menggunakan AC/kipas yang menyejukan saat kamu tertidur. 

  3. Insomnia 
    Siapa yang suka gak bisa tidur? Memasuki masa menopause, gejala yang biasa dialami adalah sulit tidur. Kondisi lainnya adalah terbangun tengah malam dan sulit tidur kembali serta bangun terlalu pagi. 

  4. Perubahan fisik 
    Wanita yang memasuki masa menopause mengalami perubahan pada fisik seperti kulit yang gampang kering, payudara jadi kendur, berat badan bertambah, dan rambut rontok. 

  5. Mood changing 
    Bukan cuma perubahan fisik, wanita yang memasuki usia menopause juga mengalami perubahan psikologis. Munculnya perubahan suasana hati alias mood changing, misalnya. Hal ini disebabkan karena perubahan hormon. 

  6. Menurunnya gairah seks
    Percaya nggak? Memasuki masa menopause, wanita biasanya mengalami penurunan gairah seksual. Biasanya ini dialami di usia 40-50 tahun. Wanita yang menopause sulit terangsang dan kurang sensitif bahkan sulit untuk mencapai orgasme. 

  7. Risiko osteoporosis
    Pernah dengar pepatah “makin tua, makin jadi”. Semakin bertambahnya usia, maka semakin berisiko masalah kesehatannya termasuk risiko osteoporosis. Adanya perubahan hormon pada wanita yang memasuki masa menopause menyebabkan risiko 4x lipat untuk mengalami osteoporosis.

Umumnya usia menopause pada wanita terjadi di usia 45-55 tahun dengan rata-rata di usia 51 tahun. Namun, ada beberapa wanita mengalami proses menopause dengan cepat karena pengaruh : 

  1. Genetik. Wanita yang memiliki kondisi genetik fragile X carrier maka akan berisiko untuk lebih cepat menstruasinya.

  2. Merokok. Wanita akan berisiko 2 tahun lebih awal untuk menopause dibanding wanita yang bukan perokok.

  3. Oophorectomy. Wanita yang hanya mempunyai satu indung telur, maka indung telur tersebut akan berhenti bekerja/bereproduksi lebih cepat
     

Bukan hanya menyebabkan adanya perubahan fisik dan psikologis. Menopause dapat menyebabkan komplikasi atau risiko kondisi medis tertentu seperti osteoporosis, penyakit jantung, alzheimer, keriput, kurangnya kekuatan otot, dan terganggunya indera penglihatan.Jika kamu memasuki usia menopause atau belum memasuki usia menopause tetapi merasakan gejala dan tanda seperti di atas, ada baiknya untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter dengan tes darah. Dengan melakukan tes darah, kadar FSH, estrogen, dan hormon tiroid dapat terlihat. Apabila FSH meningkat dan kadar estradiol menurun, maka bisa terjadi menopause. 

 

Hal yang Dapat Memperlambat Gejala Menopause

Mengkonsumsi Vitamin D dan Makanan Tinggi Kalsium 

Kekurangan hormon seks dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Oleh karena itu, disarankan untuk mengkonsumsi vitamin D dan kalsium untuk kesehatan tulang dan menurunkan risiko tersebut. Kamu dapat mengkonsumsi produk susu seperti keju dan susu maupun sayur seperti bayam dan kale. 

Memperhatikan Berat Badan 

Berat badan berlebih gak hanya dapat memperburuk kondisi kesehatan, namun juga mempercepat risiko menopause. Oleh karena itu, menjaga berat badan untuk menghindari komplikasi menopause dan hot flashes memasuki usia menopause.  

Konsumsi Serat 

Memasuki masa menopause, risiko penyakit jantung semakin meningkat. Dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti sayur dan buah, dapat menurunkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan kemungkinan penurunan hormon estrogen lho. 

Hindari Makanan dan Minuman Tertentu 

Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya kamu hindari untuk mencegah gejala menopause dan memperparah kondisinya. Makanan dan minuman tersebut adalah kopi, alkohol, makanan pedas, makanan/minuman yang mengandung banyak gula, dan makanan kemasan. 

Olahraga Rutin 

Di usia menopause, banyak wanita yang mengalami gangguan tidur dan kesehatan. Untuk mencegahnya, kamu dapat melakukan olahraga rutin. Penelitian menunjukan bahwa dengan berolahraga sebanyak 3x dalam satu minggu dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada sekelompok wanita menopause. 

Konsumsi Makanan yang Mengandung Fitoestrogen 

Kamu pernah dengar fitoestrogen? Fitoestrogen adalah salah satu jenis senyawa yang dapat membantu menyeimbangkan hormon tubuh termasuk hormon estrogen. Adapun makanan yang mengandung fitoestrogen seperti tahu, tempe, wijen, dan kacang-kacangan. 

Cukup Minum Air 

Selain menghindari dehidrasi, meminum air putih sesuai dengan takaran yang dianjurkan dapat meningkatkan metabolisme dan membantu menjaga berat badan normal. 

Jangan Lewatkan Makan 

Menjelang usia menopause, wanita dianjurkan untuk menjaga pola makan dan berolahraga agar berat badan gak berlebih. Namun, jangan sekali-kali untuk menghindari atau melewati makan karena akan memperparah gejala menopause. 

Nah, itulah hal-hal tentang menopause, tanda, hingga cara menghindari gejala yang dapat menyebabkan komplikasi. Ngomong-ngomong soal menopause, siapa nih yang memasuki masa menopause menstruasinya jadi lebih panjang dan volume darahnya jadi deras? Pasti bikin gengges dan gak nyaman banget ya. Untuk mengatasi hari-hari deras kamu, kamu bisa menggunakan Laurier Celana Menstruasi yang bikin nyaman saat beraktivitas atau tidur dengan kondisi darah yang sedang deras-derasnya. Memiliki daya serap 5x pembalut malam, beraktivitas seharian maupun tidur dengan posisi apapun, dijamin anti bocor! Bahannya tipis dan lembut seperti celana katun, bisa buat bebas iritasi dan lembab di daerah vagina. Oh iya, tenang aja karena ukuran celana menstruasi ini tersedia di berbagai ukuran mulai dari S sampai XL.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba! 

 

Related Articles

11 Jul 2019

Hati-hati Sama “Si Putih”

Girls, setiap periode tertentu pasti kamu mengalami menstruasi, dan nyaris setiap hari mengalami kep...
29 May 2019

3 Tips yang Bikin Kamu Tetap Fokus Menjelang Menstruasi!

Girls, kamu pernah nggak sih, mengalami susah fokus sampai-sampai kamu lupa sama pelajaran yang baru...
31 Oct 2019

Tekstur Darah Menstruasi

Kamu sadar nggak, Girls, kalau tekstur darah menstruasi yang keluar dari dalam tubuhmu cenderung ber...