ask dr laurier

Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Luka di Area Sekitar Vagina, Berbahayakah?

Luka di Area Sekitar Vagina, Berbahayakah?

23 May 2023

Luka di Area Sekitar Vagina, Berbahayakah?

Girls, pernahkah kamu merasakan luka di area vagina? Dalam dunia medis, luka yang muncul di vagina disebut sifilis atau lebih dikenal dengan penyakit Raja Singa. Yuk, cari tahu selengkapnya tentang sifilis!

Apa Itu Sifilis?

Sifilis atau Raja Singa merupakan salah satu penyakit menular seksual (IMS) yang diakibatkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Umumnya, penyakit ini diawali dengan kemunculan luka di sekitar mulut, alat kelamin, dan dubur.

Namun, kemunculannya tidak disertai dengan rasa nyeri dan seringkali tidak terlihat karena itulah tidak langsung disadari oleh penderitanya. Meskipun begitu, pada tahap ini, penderita sudah bisa menularkan infeksinya pada orang lain.

Penularannya paling sering terjadi ketika melakukan aktivitas seksual tanpa menggunakan kondom, baik saat penetrasi penis ke vagina maupun seks anal atau oral seks. Selain itu, sering berganti-ganti pasangan seksual juga menjadi salah satu pemicu tertular sifilis. 

Akan tetapi, penyakit ini tidak akan menular meski memakai peralatan makan dan minum, pakaian, kolam renang, gagang pintu, bak mandi (dingin dan panas) yang sama. Setelah penyakit ini sembuh, biasanya memang tidak akan mudah kambuh, namun bisa kembali terinfeksi, terlebih bila melakukan kontak dengan penderita sifilis. 

Baca Juga: Ada Benjolan Kecil di Vagina? Apakah Berbahaya?

Apa Saja Gejalanya?

Melansir Mayoclinic, terdapat empat tahapan perkembangan sifilis dan tiap jenisnya memberikan gejala yang berbeda, di antaranya:

Sifilis Primer

Saat pertama kali terpapar sifilis, bakteri T. Pallidum biasanya menimbulkan luka atau biasa disebut chancre. Luka inilah yang menjadi tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh. Kondisinya disertai dengan terbentuknya ulkus durum.

Ulkus durum berbentuk bulat, teraba indurasi, indolen, dan bergranulasi merah bersih. Meski terbentuk ulkus, tapi penderita seringkali tidak merasakan nyerinya. Kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 3-6 minggu.

Related Articles

Adulthood
08 Aug 2019

Duh, Nyeri Punggung!

Kamu pernah mengalami nyeri punggung saat menstruasi nggak, Girls? Duh, pasti bikin nggak nyaman ban...
Adulthood
23 Jul 2019

Trik Menjaga Kebersihan Celana Dalam

Girls, celana dalam yang bersih dan nyaman adalah hal penting bagi para cewek, apalagi pas menstruas...
Adulthood
06 Sep 2019

Siklus Menstruasi Berubah? Pasti Ulah 8 Hal Ini!

Kalau selama satu tahun siklus menstruasimu udah berlangsung teratur, dan tiba-tiba jadi nggak terat...