Kedatangan Dua “Tamu” Sekaligus
Kamu dan suamimu lagi merencanakan kehamilan, Girls? Nah, kamu harus tau nih, pasangan suami-istri yang lagi merencanakan kehamilan sering banget disarankan untuk memaksimalkan periode ovulasi supaya bisa meningkatkan kemungkinan pembuahan. Berdasarkan patokan rata-rata, periode ovulasi atau masa subur, cuma terjadi 2 x 24 jam pada hari ke 12 – 14 terhitung dari hari pertama menstruasi, pada seorang perempuan yang punya siklus pendek. Sedangkan, pada hari ke 14 – 16 terhitung dari hari pertama menstruasi, pada seorang perempuan yang punya siklus menstruasi panjang.
Tapi, baru-baru ini para peneliti dari National Institute of Environmental Health Science (NIEH), Amerika Serikat, menemukan bahwa sebagian perempuan mengalami kehamilan yang nggak direncanakan karena punya masa subur lebih dari 2 x 24 jam. Kok bisa ya? Karena ternyata cuma ada sekitar 30% perempuan yang punya masa subur seperti perhitungan medis, Girls.
Penelitian tersebut melibatkan 213 responden perempuan yang ada pada puncak usia produktif, yaitu 25 – 35 tahun, saat siklus menstruasi terjadi sangat teratur. Para peneliti mengamati 700 siklus menstruasi para responden tersebut. Setiap hari para responden diminta untuk mengirimkan urine, supaya para ahli bisa memeriksa kadar estrogen dan progesteron di dalamnya. Kalau kadar kedua hormon ini mengalami perubahan secara tiba-tiba, maka menandakan terjadinya ovulasi.
Data yang didapatkan adalah, beberapa hari saat menstruasi ternyata ada perempuan yang udah mulai berovulasi. 2% perempuan mulai berovulasi pada hari ke-4 menstruasi, 17% mengalami masa subur pada hari ke-7 menstruasi, dan lebih dari 70% mengalami ovulasi kurang dari hari ke-10 atau setelah hari ke-17, dan 1 – 6% perempuan mengalami masa subur pada hari pertama menstruasinya.
Para peneliti yang melakukan pengamatan ini, yaitu Allen J. Wilcox, Ph.D, dari NIEH, ahli statistik David Dunson, Ph.D, dan ahli epidemi Donna Day Baird, Ph.D menuliskan laporan dalam the British Medical Journal, “Perempuan harus diberitahu bahwa masa subur terjadi tanpa bisa diprediksi, sekalipun siklus menstruasi yang dialami sangat teratur.”
Dr. Wilcox yang menjadi ketua tim peneliti itu menegaskan bahwa “Kalau rata-rata pasangan sehat mau merencanakan kehamilan, sebaiknya lupakan tentang masa subur dan lakukan hubungan seksual selama 2 – 3 hari dalam seminggu. Sebaliknya, kalau pasangan mengupayakan untuk tidak hamil, maka sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi kapan pun juga.”
Sekarang kamu jadi tau kan, kalau ternyata periode ovulasi setiap perempuan itu beda-beda, bahkan bisa terjadi di tengah periode menstruasi. Ingat ya, kalau kamu dan pasangan lagi merencanakan kehamilan, sebaiknya jangan terlalu memikirkan kapan masa suburmu. Karena masa subur sebenarnya agak susah untuk kamu prediksi, Girls.
Yuk, share artikel ini ke teman-temanmu yang lain, terutama mereka yang lagi merencanakan kehamilan dengan pasangannya!