Kamu Mengalami PMS? Ikuti Langkah Berikut!
PMS atau Premenstrual Syndrome atau premenstrual syndrome adalah kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosional yang berhubungan dengan siklus menstruasi wanita. American College of Obstetrics and Gynecology mendefinisikan PMS sebagai tanda fisik yang cukup mengganggu dan konsisten menjelang masa "menstruasi". PMS sendiri dapat diprediksi dan biasanya terjadi secara teratur dalam periode dua minggu sebelum menstruasi.
Gejala PMS bisa hilang begitu pendarahan dimulai, tapi bisa juga berlanjut. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa tidak kurang dari 85% wanita usia produktif antara 25-35 tahun mengalami satu gejala PMS. PMS yang dirasakan wanita berbeda-beda, ada yang mengalami gejala ekstrim sehingga tidak dapat melakukan aktivitas normal, namun ada pula yang hanya mengalami gejala ringan. Gejala fisik yang dialami wanita PMS umumnya nafsu makan meningkat, berat badan naik, sakit kepala, tangan dan kaki bengkak, nyeri, kelelahan, perut kembung, pembengkakan payudara yang disertai nyeri, sembelit atau diare, dan jerawat. Bahkan untuk gejala yang lebih parah, yaitu hilang kesadaran atau pingsan.
Sedangkan gejala yang muncul secara psikologis antara lain perasaan sedih, putus asa, cemas, mudah tersinggung, kurang fokus, susah tidur, lebih sering terisolasi dan menarik diri dari lingkungan. PMS tidak hanya terjadi sebelum menstruasi, tapi bisa juga dialami setelah menstruasi. Namun, tidak semua wanita mengalami PMS. Namun, jika gejala PMS sudah terlalu parah, hingga mengganggu semua aktivitas, bahkan mengganggu kesehatan dan hubungan sosial, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mencari pengobatan terbaik. Karena jika tidak ditangani dengan baik, PMS akan sangat berbahaya.
Nah, Premenstrual Syndrome atau PMS sendiri terjadi karena adanya hal yang tidak dapat diidentifikasi. Namun, para ahli berasumsi bahwa ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron pada wanita merupakan penyebab PMS. Seperti diketahui, saat menjelang haid, hormon estrogen mengalami peningkatan. Hormon estrogen sendiri merupakan hormon yang memiliki peran penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi pada wanita. Tidak hanya ketidakseimbangan hormon saja lho, ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab PMS, di antaranya adanya anggota keluarga yang memiliki kondisi PMS yang mirip dengan yang Anda alami saat ini, gangguan mental, kurang olahraga, dan juga terlalu banyak mengonsumsi kafein. Kekurangan konsumsi vitamin B6, kalsium dan magnesium, juga bisa menjadi penyebab PMS. Untuk itu, kamu perlu memenuhi kebutuhan vitamin B6, kalsium dan magnesium, serta dengan mengonsumsi multivitamin.
Untuk menangani PMS, kamu dapat mengambil langkah-langkah berikut:
1. Perbaiki pola makan yang sehat dengan membatasi konsumsi garam, gula, lemak, kafein, alkohol dan rokok. Selama PMS, sebaiknya perbanyak konsumsi sayuran hijau, serta makanan tinggi karbohidrat seperti sereal, roti, dan mie.
2. Latihan atau olahraga rutin. Karena PMS tidak bisa dihindari maka yang perlu dilakukan adalah menikmati PMS yang sedang terjadi. Untuk itu, kamu bisa sedikit melupakan PMS dengan melakukan olahraga rutin, seperti yoga. Dengan melakukan terapi relaksasi seperti pernafasan dan meditasi, dapat mengalihkan pikiran dari nyeri PMS.
3. Istirahat yang cukup bisa menjadi salah satu cara mengatasi PMS. Menurut pakar kesehatan, wanita yang sedang mengalami PMS disarankan untuk tidur meringkuk layaknya janin di dalam kandungan. Hal ini dilakukan agar rasa kram pada perut akan berkurang, dan kamu menjadi lebih nyaman.