Bisakah Menstruasi Saat Hamil? Begini Penjelasannya
Terlambat menstruasi merupakan salah satu tanda kehamilan yang paling utama. Namun terkadang justru menstruasi terjadi ketika kamu sedang dalam kondisi hamil. Mungkinkah hal ini terjadi dan apa yang harus dilakukan?
Proses Terjadinya Menstruasi
Menstruasi adalah kondisi luruhnya sel dinding rahim yang telah dipersiapkan untuk proses kehamilan dan terjadi dalam bentuk siklus yang berulang. Dalam satu siklus menstruasi biasanya sekitar 28 hingga 35 hari tetapi bisa berbeda pada setiap perempuan.
Menstruasi terjadi hanya ketika sel telur yang telah dilepaskan tidak dibuahi oleh sperma sehingga tidak terjadi kehamilan. Kemudian lapisan dinding rahim yang telah dipersiapkan tersebut akan luruh dan keluar melalui vagina.
Kontraksi yang terjadi pada rahim selama proses meluruhkan dinding rahim ini akan membuat munculnya rasa nyeri atau kram di area perut maupun punggung. Proses ini umumnya akan berlangsung selama sekitar 4 hingga 7 hari.
Menstruasi saat Hamil
Berdasarkan penjelasan mengenai proses terjadinya menstruasi, sudah jelas bahwa menstruasi tidak akan terjadi bersamaan dengan kehamilan. Sebab syarat terjadinya menstruasi adalah “tidak ada pembuahan” sementara pada kehamilan terjadi proses pembuahan.
Darah yang keluar dari vagina selama kehamilan, baik pada awal, pertengahan, maupun akhir kehamilan merupakan pendarahan pada kehamilan dan bukanlah menstruasi sehingga harus diwaspadai. Pendarahan ini bisa terjadi pada 3 trimester kehamilan, yaitu:
-
Trimester pertama
Pada masa awal kehamilan, mungkin saja kamu akan mengalami pendarahan implantasi, yaitu pendarahan yang terjadi saat proses menempelnya sel telur yang sudah dibuahi ke dinding rahim. Umumnya pendarahan ini terjadi pada periode siklus menstruasi sehingga kamu tidak menyadarinya dan menganggap bahwa kamu sedang menstruasi. Namun, jumlah pendarahan yang keluar hanya sedikit seperti bercak kecokelatan dan periodenya juga singkat. Kondisi ini wajar dan pada umumnya tidak membahayakan kehamilan.
Meskipun begitu, pada masa ini pendarahan juga bisa terjadi pendarahan sebagai gejala adanya masalah pada kehamilan. Misalnya ketika mengalami hamil anggur, kehamilan di luar rahim, keguguran, infeksi vagina, dan masalah lainnya. Biasanya pendarahan ini cukup banyak dan disertai dengan rasa sakit atau nyeri pada area perut.
-
Trimester kedua dan ketiga
Pada trimester ini, janin sudah cukup berkembang sehingga keluarnya darah dari vagina harus lebih diwaspadai lagi. Beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya pendarahan pada periode waktu ini yaitu terlepasnya plasenta dari dinding rahim, persalinan prematur, terjadinya plasenta previa, dan pertanda keguguran.