ask dr laurier

Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Perbedaan Sifat Cairan di Sepanjang Siklus Reproduksi

Perbedaan Sifat Cairan di Sepanjang Siklus Reproduksi

06 Dec 2019

Perbedaan Sifat Cairan di Sepanjang Siklus Reproduksi

Kamu pasti udah tau kan, Girls, kalau selain menstruasi, cewek juga bisa mengalami keputihan? Nah, inilah yang bikin kamu nggak cuma perlu temenan sama pembalut aja, tapi juga harus sahabatan sama pantyliner! Kenapa sih? Karena benda ini memang dibuat khusus untuk menyerap cairan di luar menstruasi dan mencegah kelembapan.

Sifat cairan yang dihasilkan sepanjang siklus reproduksi itu, selalu berbeda-beda. Tergantung banget sama naik turunnya kadar hormon yang terjadi. Supaya kamu nggak panik pas mengalaminya, coba pahami penjelasan di bawah ini yuk!

  • Sebelum menstruasi

Sebelum mengalami menstruasi, cewek akan menemukan cairan yang agak lengket, berwarna putih atau keabu-abuan, dan relatif banyak. Ini adalah salah satu tanda kalau kamu bakal segera menstruasi. Rata-rata enam bulan setelah mengalami hal ini, cewek pasti bakalan menstruasi. So, cairan putih keabu-abuan ini termasuk normal ya, Girls! Kamu cukup membersihkan vaginamu dengan air tanpa pembersih apapun, supaya vaginamu tetap bersih dan sehat!

  • Menstruasi

Cairan yang keluar di awal menstruasi itu bisa berwarna merah atau cokelat, dan sering terlihat gumpalan darah. Tenang aja, ini juga termasuk hal yang wajar kok. Cairan ini biasanya keluar selama 2 – 10 hari, tapi rata-rata cewek mengalaminya antara 5 – 7 hari.

  • Seminggu setelah menstruasi

Beberapa hari setelah menstruasi, biasanya kamu bakal merasa bersih karena nggak ada cairan apapun yang keluar. Tapi setelah kadar hormon estrogen meningkat, maka vagina bakal langsung mengeluarkan cairan putih dan agak padat, seperti krim. Cairan ini bakal berubah warna jadi kekuningan pas menempel di undies atau pantyliner. Hal ini bisa terjadi karena cairan udah terkontaminasi sama udara.

  • Dua minggu setelah menstruasi

Di tenggang waktu ini, tubuh mengalami masa ovulasi. Cairan yang dikeluarkan vagina sangat banyak, lengket, bening, dan sekilas terlihat seperti putih telur. Saat ini sangat disarankan supaya kamu memakai pantyliner, karena area vaginamu bakal terasa sangat lembap.

  • Tiga minggu setelah menstruasi

Pada periode ini, setelah masa ovulasi selesai, kadar estrogen tubuh bakal meningkat, serta cairan yang dihasilkan vagina terlihat lebih pekat dan berwarna putih, tetapi tidak sepadat cairan pada minggu setelah menstruasi.

Perubahan cairan ini akan selalu berulang seiring berlangsungnya siklus reproduksi. Sekalipun produksi cairan ini relatif wajar, kamu harus tetap waspada ya, Girls! Kalau terjadi perubahan warna yang disertai rasa gatal, aroma amis yang tajam, dan nyeri, sebaiknya segera periksakan dirimu ke dokter. Karena hal ini adalah tanda adanya infeksi di saluran vaginamu yang dipicu oleh jamur atau bakteri. Makanya, jangan lupa untuk selalu jaga kebersihan vaginamu supaya tetap sehat dan terhindari dari infeksi!

Yuk, share artikel ini ke teman-temanmu yang lain supaya mereka juga bisa baca tentang info ini!

Related Articles

Adulthood
26 Sep 2019

Trik Ajaib Biar Lolos dari PMS

Gejala pra-menstruasi atau PMS pasti sering banget mengganggu hari-harimu menjelang menstruasi, betu...
Adulthood
17 Dec 2020

Bolehkah Olahraga Saat Menstruasi?

Perempuan sering ragu untuk berolahraga saat menstruasi. Apakah kamu salah satunya, Girls? Wajar, si...
Adulthood
29 Jun 2021

Vagina Kamu Sering Gatal? Ini Cara Mudah Mengatasinya

Pernah gak kamu merasa gatal di vagina saat sedang menstruasi? Duh, rasanya pasti gak nyaman banget ...