ask dr laurier

Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Jangan Malas Bersih-bersih!

Jangan Malas Bersih-bersih!

25 Nov 2019

Jangan Malas Bersih-bersih!

Girls, pernah nggak sih, lupa mandi dan bersih-bersih karena keasikan mengerjakan sesuatu? Padahal kebersihan merupakan pangkal kesehatan tubuh, termasuk kesehatan organ intimmu lho!

Awalnya mungkin nggak apa-apa. Paling cuma ilfeel sendiri dengan aroma nggak segar dari bawah sana. Eits, tapi kalau dibiarkan terlalu lama, efeknya bisa jauh lebih seram lho! Secara berkala, tubuhmu mengeluarkan cairan vagina untuk memelihara kelembapan miss V. Nah, cairan ini kental, berwarna bening atau putih yang sering melekat di pantyliner atau celana dalammu, Girls.

Asalkan warna dan aroma masih normal, itu masih wajar. Tapi, kalau terlalu lama tertampung di pantyliner atau undies, cairan vagina yang tertumpuk bisa mengundang masuknya kuman penyakit. Apalagi kalau kamu aktif melakukan kegiatan fisik yang membuat tubuh memproduksi banyak keringat. Nah, perpaduan antara keringat dan cairan vagina akan menjadi ‘sarang’ yang ideal bagi jamur dan bakteri. Terutama, jamur candida yang paling sering menyerang organ intim perempuan.

Ada beberapa gejala yang muncul kalau kamu terkena infeksi jamur. Pertama, akan keluar cairan vagina yang berbeda dari biasanya, yaitu keputihan. Keputihan ini, selain keluar lebih banyak, warna dan aroma cairan juga nggak lagi bening atau putih, melainkan berubah jadi pekat kekuningan atau bahkan kehijauan. Aromanya cenderung lebih “tajam”. Vaginamu juga akan terasa gatal, perih dan sakit saat buang air kecil. Girls, kalau kamu udah mengalami gejala ini, jangan tunda ke dokter ya!

Menurut para ahli, seorang perempuan minimal pernah satu kali alami infeksi jamur dalam hidupnya. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat terobati. Kalau dibiarkan berlarut-larut, infeksi jamur bisa menyebar ke organ reproduksi lainnya dan menyebabkan kemandulan. Cara mengatasinya, dokter akan memberikan obat antijamur berupa obat minum atau jenis obat topical yang dimasukkan ke dalam vagina.

Ingat, jangan malas untuk bersihkan organ intim! Biasakan merawat miss V menjadi bagian dari aktivitasmu sehari-hari. Mau tau gimana caranya? Yuk, simak!

  • Ganti pantyliner dan celana dalam kalau udah terasa lembap atau biasakan ganti minimal 6 jam sekali.
  • Basuh vagina dengan air bersih setiap kali sehabis BAK atau BAB. Bersihkan dari arah depan ke belakang, supaya kuman dari anus nggak pindah ke vagina.
  • Keringkan vagina setiap kali setelah dibersihkan. Sisa air yang melekat, bisa membuat pantyliner yang baru diganti jadi cepat lembap.
  • Kalau kamu memakai toilet umum, lebih baik pilih toilet jongkok daripada toilet duduk. Gunakan air bersih langsung dari kran, bukan yang tertampung di ember atau bak.
  • Pakai pantyliner berbahan lembut yang memiliki ventilasi udara yang baik. Untuk menghindari iritasi karena alergi, pilih pantyliner sesuai dengan waktu penggunaan. Gunakan pantyliner yang lembut untuk pemakaian setiap hari dan pantyliner berdaya serap baik untuk pemakaian awal atau akhir menstruasi.
  • Kenakan undies berbahan katun yang menyerap keringat. Jangan pakai celana terlalu ketat, karena keringat bisa keluar lebih banyak.
  • Segera ganti pakaian setiap sehabis berolahraga, terutama berenang.
  • Saat menstruasi, ganti pembalut sesering mungkin, minimal 4 – 6 kali sehari.

Nggak susah kan, Girls? Asal kamu selalu rajin melakukan hal-hal di atas, pasti kamu bakal terbebas dari infeksi jamur. Keep clean and stay healthy, Girls!

Jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu ya, biar mereka juga tau cara merawat kebersihan miss v-nya!

Related Articles

Healthy Body
19 May 2023

Amenorrhea pada Remaja, Apa Tanda dan Pemicunya?

Girls, siklus menstruasi setiap perempuan itu memang berbeda-beda. Adakalanya bahkan siklus seseoran...
Healthy Body
15 Oct 2019

Kapan Kapok Merokok?

Waktu lagi hangout bareng teman, bukan nggak mungkin ada temanmu yang merokok dan akhirnya bikin kam...
Healthy Body
04 Dec 2019

Ada Apa di Organ Reproduksiku?

Girls, kamu tau nggak, kalau sebagian organ reproduksi termasuk sebagai organ internal? Hal ini kare...