ask dr laurier

Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

9 Langkah Supaya Area Vaginamu Tetap Bersih dan Sehat!

9 Langkah Supaya Area Vaginamu Tetap Bersih dan Sehat!

03 Dec 2019

9 Langkah Supaya Area Vaginamu Tetap Bersih dan Sehat!

Kamu sadar nggak sih, Girls, kalau area genital cewek itu punya bentuk yang khas banget. Terdiri dari banyak lipatan, permukaan kulitnya ditumbuhi bulu-bulu halus, jadi cenderung gampang mengalami kelembapan yang bisa memicu terjadinya infeksi di permukaan kulit. Sayangnya nih, masih banyak banget cewek yang belum tau gimana cara yang tepat untuk merawat kebersihan area genitalnya supaya terhindar dari kondisi tersebut.

Nah, berikut ini beberapa langkah tepat yang bisa kamu lakukan untuk memelihara kesehatan organ intim:

  • Jaga organ intimmu supaya nggak lembap. Biasakan untuk membilas vagina saat mandi, dan setiap selesai BAK atau BAB. Pastikan membilasnya sampai bersih, dengan gerakan dari arah depan ke belakang. Lebih baik lagi kalau air yang dipakai berasal dari kran. Karena kalau kamu memakai air yang udah ditampung, berarti kamu mempertinggi risiko infeksi. Hal ini disebabkan karena air yang tertampung biasanya udah terkontaminasi spora, jamur, atau kuman. Kamu harus keringkan dulu sebelum mengenakan celana dalam, supaya nggak lembap dan terhindar dari reaksi jamur yang ada di permukaan kulit.
  • Kalau kamu mau membersihkan vagina, sebaiknya lakukan satu kali sehari saat sore hari, dengan membasuh bagian luar vagina pakai air hangat dan sabun yang nggak mengandung pewangi. Bersihkan dengan gerakan dari arah depan ke belakang. Hal ini penting untuk dilakukan supaya menghindari perpindahan kuman dari saluran pembuangan ke vagina. Ingat, cuma bagian luarnya aja, jangan membersihkan saluran vagina!
  • Mandilah minimal sehari dua kali. Kalau kamu suka berolahraga, sebaiknya segera mandi setelah berolahraga untuk membersihkan seluruh sisa keringat dan kelembapan dari permukaan kulit, termasuk kulit di area vagina.
  • Kalau kamu mau menggunakan tisu untuk membersihkan area vagina, pastikan kondisi tisu udah steril biar meminimalisir risiko terjadinya gangguan lain.
  • Pastikan nggak ada busa sabun yang bersisa di area vagina. Karena kalau ada yang tertinggal dan mengering, malah bisa menyebabkan gatal.
  • Jangan pakai celana yang terlalu ketat, karena bisa memicu kelembapan dan memberi peluang jamur untuk tumbuh subur di area vaginamu.
  • Pas lagi menstruasi, pakai pembalut dengan permukaan yang lembut dan bisa menyerap cairan maksimal, sehingga nggak bakal menimbulkan iritasi. Selain itu, ganti pembalut maksimal empat jam sekali. Jangan sampai lebih dari waktu tersebut ya, Girls! Darah yang tertampung pada pembalut bisa menjadi tempat tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
  • Jangan pakai produk yang mengandung pewangi untuk vagina. Baik berupa produk pembersih atau pembalut. Pewangi adalah unsur sintetis yang bisa mengganggu keseimbangan kadar pH di area organ intim dan bisa memicu terjadinya infeksi.
  • Pakai celana dalam dari bahan katun sesering mungkin. Bahan katun memiliki pori-pori yang memungkinkan kulit di area tersebut mendapatkan sirkulasi udara yang cukup baik. Kalau celana dalammu terasa lembap, lebih baik kamu segera menggantinya untuk mencegah terjadinya infeksi dan iritasi.

So, sekarang kamu udah tau kan, Girls, gimana cara merawat area vaginamu supaya tetap sehat dan terhindar dari gangguan apapun. Jangan males untuk merawat kesehatan vaginamu, ya, karena sehat itu mahal!

Yuk, share info ini ke teman-temanmu, biar mereka juga tau cara merawat vagina supaya tetap sehat dan terhindar dari penyakit!

Related Articles

Healthy Body
25 Jun 2019

Pertanyaan Seru tentang Payudara

Memasuki usia remaja, tubuh cewek mengalami perubahan bentuk, jadi lebih curvy. Perubahan bentuk ini...
Healthy Body
12 Dec 2019

Bahaya Terlalu Kurus

Girls, pernah nggak sih, mau punya tubuh super langsing seperti model-model di majalah fashion? Eits...
Healthy Body
24 Jun 2019

Gangguan Kesehatan Reproduksi Ancam Jiwa Perempuan

Hasil evaluasi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan telah diterbitkan dala...