Tes HPV Bisa Deteksi Kondisi Pra-Kanker Serviks
Para peneliti dari Queen Mary University, London, Inggris (QMUL) yang bekerja sama dengan the University of New Mexico (UNM) Comprehensive Cancer Center menyatakan kalau seorang perempuan menjalani tes human papillomavirus (HPV), sebagai pelengkap saat pap smear, maka data yang didapatkan akan memberikan diagnosa yang lebih cepat dan lebih lengkap tentang kondisi kesehatan serviks, baik pra-kanker ataupun kanker.
Penelitian ini lalu dikembangkan karena HPV adalah virus yang menyebabkan beberapa jenis kanker fatal, yaitu kanker serviks, vagina, penis dan dubur. Saat ini, setiap tahun terdiagnosa lebih dari 520.000 kasus kanker serviks di seluruh dunia, yang menyebabkan 266.000 kematian. Para ahli menemukan bahwa pap smear saja tidak cukup untuk mendeteksi secara lengkap kondisi pra-kanker dan keberadaan sel kanker pada serviks, sehingga dibutuhkan tes HPV.
Laporan penelitian yang telah dipublikasikan pada JAMA Oncology edisi awal tahun 2017, menggunakan data tes HPV di New Mexico, Amerika Serikat. Penelitian ini adalah evaluasi komprehensif pertama tes HPV jangka panjang terhadap para responden yang hasil pap smearnya mengacu pada ambang batas terdeteksinya sel kanker.
Ada 457.317 responden yang terlibat dalam penelitian ini. 20.677 di antaranya (4,5%) mendapatkan hasil di batas ketidakwajaran saat menjalani pap smear, dan dipantau selama 5 tahun setelahnya. Sebagian perempuan yang mendapatkan hasil di garis batas pap smear tersebut harus menjalani tes HPV. Dari hasil tes ini terjadi peningkatan 15,8% deteksi dini pra-kanker serviks. Data ini bisa mengarahkan para dokter supaya lebih mengutamakan responden dengan hasil tes HPV positif untuk menjalani Kolposkopi, yaitu pengujian medis untuk serviks.
Profesor Jack Cuzick dari QMUL mengatakan, “Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memahami status HPV seorang perempuan bisa membantu menentukan perlu dan tidaknya prosedur medis lanjutan, karena tergolong genting, serta menjadi sumber informasi medis yang baik bagi perempuan yang membutuhkannya.”
Sekalipun demikian, pada artikel tersebut juga dijelaskan bahwa penelitian yang dilakukan ini berdasarkan pengamatan, dan penerapan tes HPV tidak dilakukan secara random. Makanya, ada perbedaan sosial-ekonomi dan faktor lain yang berhubungan dengan fasilitas kesehatan yang belum diukur.
Duh, serem banget ya, Girls! Kalau kamu nggak mau mengalami kanker serviks dan penyakit lainnya, kamu harus rajin menjaga kondisi tubuhmu nih. Jaga pola makanmu dengan baik, penuhi nutrisi tubuh, rajin olahraga, dan istirahat yang cukup supaya tubuhmu selalu sehat. Keep healthy, dears!
Jangan lupa ajak teman-temanmu yang lain untuk baca artikel ini ya!