Mau Turunin Berat Badan? Ini 5 Diet yang Bisa Kamu Coba
Kamu lagi diet? Wah, tetap semangat ya! Eh, diet memang penuh perjuangan sih apalagi di tengah godaan WFH banyak makanan di rumah kayak sekarang. Tapi tahu gak sih, kalau diet itu ada beberapa jenis. Terus, konon kabarnya diet itu bisa berpengaruh juga ke siklus menstruasi. Bener gak ya? Untuk tahu jawabannya cari infonya di artikel ini ya.
Apa itu diet
Diet adalah sebuah metode yang mengatur asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh untuk mencapai atau menjaga berat badan yang terkontrol. Namun, kamu perlu tahu kalau pengertian diet bagi setiap orang berbeda-beda karena mereka punya tujuan masing-masing dalam melakukan diet.
Jenis-jenis diet
Buat kamu diet itu mungkin hanya sebatas menahan asupan makanan yang berlebihan ke dalam tubuh. Kamu mungkin rela gak makan makanan enak agar diet berhasil. Padahal, ada beberapa jenis diet yang bisa kamu coba lho. Berikut ini adalah beberapa jenis diet yang bisa kamu lakukan.
1. Diet Atkins
Diet Atkins ini beranggapan kalau kenaikan berat badan disebabkan oleh karbohidrat. Karenanya, jenis diet ini mengharuskan kamu untuk mengonsumsi makanan yang sangat rendah atau tanpa berkarbohidrat sama sekali. Semakin rendah jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, maka semakin baik pula hasilnya. Saat melakukan diet Atkins, yang menjadi sumber energi adalah protein dan lemak.
2. Diet Golongan Darah
Diet ini diperkenalkan oleh dokter naturopati bernama Dr Peter J. D’Adamo. Menurut dia, tubuh bisa mencerna makanan dengan lebih baik jika diet dilakukan sesuai golongan darah. Selain menerapkan pola makan berdasarkan golongan darah, diet ini juga menganjurkan orang untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan golongan darah. Misalnya, yoga lebih cocok untuk kamu yang memiliki golongan darah A dan latihan aerobik cocok untuk kamu yang memiliki golongan darah O.
3. Diet Paleo
Diet Paleo adalah jenis diet dengan sumber makanan yang dapat diburu atau dipancing. Misalnya, daging merah, makanan laut, serta sumber makanan yang bisa dipetik, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, tanaman herbal, rempah-rempah, termasuk juga telur.
Diet ini mengacu pada era kehidupan paleolitikum, sebelum ditemukannya teknik pertanian sekitar 10.000 tahun yang lalu. Jadi, segala jenis makanan yang diproses, seperti tanaman gandum dan kentang, gak termasuk dalam diet ini. Mayoritas makanan dalam diet Paleo adalah makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat dengan sumber yang bervariasi, asalkan memenuhi syarat.
4. Diet Vegetarian
Biasanya orang-orang yang suka diet vegetarian menganut jenis lacto ovovegetarian. Diet jenis ini adalah kondisi di mana kamu gak mengonsumsi makanan yang bersumber dari hewan, kecuali telur, produk susu, dan madu.
Tapi, ada jenis diet vegetarian lain yakni diet vegan. Diet ini gak mengonsumsi apa pun yang berasal dari hewan, termasuk telur, produk susu, dan madu. Selain sebagai pola makan, diet vegan juga merupakan cara hidup seseorang yang menjunjung keseimbangan lingkungan dan menghindari perilaku gak etis pada hewan.
Jenis diet vegetarian lainnya adalah fruitarian vegetarian, lacto ovo vegetarian, ovo vegetarian, pescatarian, dan pollotarian. Diet vegetarian bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit jantung, pembuluh darah, diabetes, maupun kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa pelaku diet vegetarian memiliki berat badan yang lebih rendah, lebih jarang menderita penyakit, dan memiliki rentang hidup lebih panjang dibanding dengan orang yang mengonsumsi daging.
5. Diet Raw Food
Diet raw food bertujuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta menurunkan berat badan dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang segar, bersifat organik, dan gak diproses. Setidaknya 3/4 dari asupan makanan pada diet raw food berasal dari makanan yang gak dimasak. Mayoritas pelaku diet ini juga merupakan pelaku diet vegan. Ada empat jenis diet raw food, yakni raw vegetarian, raw vegan, raw omnivore, dan raw carnivore.
Pengaruh diet ke menstruasi
Apapun jenis diet yang dipilih, sebaiknya kamu gak melakukannya secara berlebihan ya. Jangan sampai gara-gara diet yang kamu lakukan malah berdampak buruk ke kesehatan. Contohnya ada beberapa kasus gara-gara diet, siklus menstruasi jadi gak teratur. Nah, bener gak sih?
Sebenarnya apa saja sih yang membuat siklus menstruasi jadi gak teratur? Nah, tentunya ada banyak faktor. Tapi, yang paling sering terjadi yaitu karena gaya hidup atau dalam hal ini pola makan.
Ya, hubungan pola makan dengan siklus menstruasi memang lumayan erat. Pola makan yang gak sehat akan memengaruhi status gizi seseorang. Studi menunjukkan bahwa wanita yang cenderung kekurangan gizi akan mengalami siklus menstruasi yang gak teratur. Contohnya, pada wanita yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia.
Pada kedua kasus yang ekstrem ini, menstruasi bisa berhenti sama sekali (amenorrhea). Mengapa demikian? Ini terkait dengan kurangnya jaringan lemak tubuh yang merupakan modal utama dalam pembentukan hormon estrogen dan progesteron.
Kalau jumlah lemak tubuh sedikit, kadar estrogen yang dihasilkan gak cukup untuk membangun dinding rahim, yang nantinya meluruh sebagai darah menstruasi. Itu sebabnya, ketika kamu diet ketat hingga berat badan turun drastis, menstruasi bisa jadi gak lancar.
Oleh sebab itu, agar menstruasi tetep lancar kamu sebaiknya lakukan diet dengan sewajarnya. Agar bisa diet sambil tetap beraktivitas dengan nyaman, kamu bisa menggunakan Laurier Flexi Protect Long Wing.
Ini adalah pembalut dengan daya serap maxi yang mampu menyerap 2,5 kali lebih maksimal. Pembalut ini juga lebih fleksibel mengikuti gerak tubuh sehingga bebas bocor. Tebalnya juga ideal dan gak menganjal jadi kamu bisa bebas nyaman bergerak seharian.