saya tinggal di daerah
Saya tinggal di daerah Jawa Tengah dengan kultur masyarakat yg cukup kental. Saat saya duduk di bangku SMP, salah satu wilayah di daerah yg saya tinggali dijadikan "rumah rawat" pasien gangguan jiwa, salah satu pasiennya rutin mengalami menstruasi, warga kemudian mempertanyakan status kejiwaan pasien tersebut. Beberapa menganggap dia sebenarnya tidak sakit jiwa (pura-pura?). Stigma yang melekat di masyarakat daerah saya adalah orang yang memiliki gangguan jiwa tidak akan mengalami menstruasi. Apakah benar orang dengan gangguan jiwa akan otomatis mengalami menopause secara lebih cepat? Atau apakah orang dengan gangguan jiwa benar tidak mengalami menstruasi? bagaimana memutus rantai stigma di masyarakat yg sudah lebih dulu ada?
Mitosdr. Laurier
Halo, Vita! Terima kasih atas pertanyaannya. Jelas itu adalah mitos. Tidak benar adanya perempuan dengan gangguan jiwa menjadi tidak menstruasi. Selama usia masih produktif, perempuan akan mengalami menstruasi. Meski perempuan tersebut dengan gangguan jiwa. Informasi salah kaprah ini mungkin terjadi dari omongan mulut ke mulut yang sifatnya lama dan akhirnya menjadi rumor. Cara memutus rantai kesalahpahaman ini adalah dengan ilmu pengetahuan dan selalu mengingatkan satu sama lain. Mulailah dari kamu sendiri yang menyampaikan bahwa itu adalah mitos, mulailah dari yang kecil dan mulailah dari sekarang. Semoga informasi ini bisa menjawab pertanyaanmu ya. Salam, dr. Laurier