Benarkah Anoreksia Bikin Tidak Bisa Menstruasi?

• Penyebab fisik. Perubahan hormon yang mengontrol bagaimana tubuh dan pikiran menjaga suasana hati, nafsu makan, pemikiran, dan ingatan juga bisa menyebabkan anoreksia. Selain itu, penderita anoreksia yang memiliki orang tua, kakek, atau nenek yang mengalami anoreksia juga memiliki risiko anoreksia yang lebih besar.
• Penyebab budaya atau lingkungan. Media massa dan media sosial juga memengaruhi bagaimana seseorang ingin terlihat atau bagaimana ia harus terlihat.

Ciri-ciri anoreksia

Beberapa tanda anoreksia dapat berupa:

• Makan sangat sedikit, sengaja melewatkan waktu makan, menghindari memakan apa pun yang dianggap akan membuat gemuk
• Menghindari makan bersama orang lain
• Berbohong tentang apa yang dimakan dan kapan terakhir makan
• Berpakaian longgar untuk menyembunyikan bentuk tubuh
• Mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengurangi rasa lapar atau membantu buang air besar
• Memotong makanan dengan sangat kecil atau makan dengan sangat lambat untuk menyembunyikan betapa sedikitnya makanan yang dimakan
• Berolahraga berlebihan untuk menghindari penambahan berat badan
• Memiliki ketakutan yang luar biasa terhadap pertambahan berat badan
• Memiliki kebiasaan ketat seputar makan
• Memiliki indeks massa tubuh (BMI) ayang sangat rendah
• Penurunan berat badan yang sangat signifikan
• Tidak menstruasi

Baca Juga: Adakah Pengaruh Menstruasi dengan OCD?

Hubungan anoreksia dengan tidak bisa menstruasi

Orang dengan anoreksia umumnya mempunyai bobot tubuh yang terlalu kurus dan kekurangan gizi. Saat tubuh kekurangan gizi, tubuh tidak cukup punya “bahan bakar” untuk berproses dengan normal. Sebagai akibatnya, tubuh akan memprioritaskan fungsi mana yang paling penting untuk keberlangsungan hidup.

Fungsi reproduksi, yang merupakan fungsi “sekunder” atau tidak begitu penting untuk keberlangsungan hidup, akhirnya mendapat energi yang lebih sedikit. Hal ini membuat hipotalamus, atau pusat kendali di otak yang mengatur banyaknya fluktuasi hormon di tubuh, tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Akhirnya, hormon yang mengatur siklus menstruasi tidak terproduksi dengan cukup atau malah terhenti dan orang dengan anoreksia tidak mengalami menstruasi (amenorrhea).

Meski begitu, tidak semua orang dengan anoreksia tidak bisa menstruasi. Sebab, sebagian di antara mereka ada yang bisa mengalami menstruasi dengan normal, dan sebagian lagi mengalami siklus menstruasi yang panjang (30-90 hari) dan tidak dapat diprediksi (oligomenorea). Gangguan makan ini hanya dapat diobati dengan melakukan konsultasi ke dokter spesialis yang menangani kesehatan mental.