ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Waxing di Sekitar Miss V, Yes or No?

Waxing di Sekitar Miss V, Yes or No?

Author: Tim Edukasi Laurier

25 Nov 2019

Waxing di Sekitar Miss V, Yes or No?

Girls, melakukan Brazilian wax supaya ‘bikini line’ kelihatan bersih, sekarang ini lagi jadi trend banget lho! Rambut yang lebat di daerah miss V, nggak cuma ‘merusak pemandangan’, tapi juga bikin terasa lembap dan nggak nyaman. Makanya, nggak heran kalau banyak yang melakukan Brazilian wax untuk menghilangkan rambut pubik. Tapi, sebenarnya boleh nggak sih?

Meskipun banyak peminatnya, ternyata banyak dokter nggak menyarankan waxing, terutama Brazilian wax yang dilakukan di daerah genital yang sensitif. Banyak kasus infeksi bakteri yang menimpa para penggemar Brazilian wax, seperti Jennifer dari New York, yang pernah diberitakan oleh sebuah majalah kesehatan di Amerika.

Setelah melakukan waxing, Jen menderita demam tinggi dan nyeri pada paha kirinya. Kata dokter, Jen terserang cellulitis, sejenis infeksi bakteri yang menyerang kulit dan jaringan di bawahnya. Kalau sampai telat diobati, kaki kiri Jen terpaksa harus diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya. Duh, ngeri banget kan? Selain Jen, ada pula dua kasus sejenis yang nyaris membuat Departemen Kesehatan setempat melarang praktik Brazilian wax di salon-salon di New Jersey.

Menurut Linda F. Franks, M.D., seorang assistant clinical professor di bidang Dermatologi dari New York University School of Medicine, rambut pubik sebenarnya punya fungsi penting untuk melindungi kulit organ genital yang sensitif dan selaput lendir yang ada di bawahnya. “Makanya, melakukan waxing di daerah itu, otomatis akan melenyapkan perlindungan yang kamu miliki,” katanya.

Nggak cuma itu, waxing juga bisa mengelupas lapisan kulit paling atas dan membuat kulit di sekeliling miss V iritasi, sehingga jadi ‘gerbang’ masuknya bakteri ke dalam tubuh. Apalagi, daerah miss V yang lembap merupakan ‘rumah’ yang nyaman bagi bakteri dan kuman. Bakteri yang masuk ke aliran darah, bisa menyebar kemana-mana, mengganggu fungsi organ-organ tubuh, dan membahayakan keselamatan jiwa.

Kamu masih mau melakukan waxing, Girls? Sebenarnya boleh aja sih, tapi dengan catatan:

  • Pilih klinik atau salon terpercaya yang punya lisensi dari institusi kesehatan setempat. Mahal sedikit nggak apa-apa, yang penting aman!
  • Perhatikan kebersihan klinik dan higienitas proses waxing. Pastikan asisten waxing mensterilkan tangan dan peralatannya sebelum proses dimulai.
  • Kalau memungkinkan, pilih metode surgaring (waxing dengan bahan dasar gula, bukan lilin). Meski tekniknya mirip, surgaring lebih lembut, nggak terlalu sakit, dan lebih ramah di kulit daripada waxing biasa.
  • Nggak usah waxing kalau kamu menderita diabetes, gangguan ginjal kronis, sakit liver, alergi, atau mengalami masalah kulit seperti eksim dan psoriasis.
  • Amati perubahan setelah waxing. Kalau muncul gatal-gatal, nyeri, ruam merah, bengkak, atau demam, sebaiknya cepat pergi ke dokter.

Ternyata bahaya dari waxing itu cukup fatal lho, Girls! Kalau memang kamu merasa nggak terlalu butuh untuk melakukannya, sebaiknya dihindari ya!

Yuk, share artikel ini ke teman-temanmu yang lain, biar mereka tau tentang info penting ini!

Related Articles

27 Jun 2019

Kenapa Bisa Muncul Stretch Marks?

Garis-garis cokelat atau kemerahan pada kulit di bagian tubuh tertentu, dikenal sebagai stretch mark...
10 Sep 2019

Cara Menghilangkan Bau pada Miss V dengan 4 Bahan Alami

Kamu sering mengeluhkan bau nggak sedap di area vaginamu nggak, Girls? Hmm...padahal kamu udah rajin...
14 Nov 2020

Pentingnya Kesehatan Reproduksi Buat Cewek

Kesehatan reproduksi pada wanita merupakan yang hal penting untuk dijaga. Walau kadang sering dilupa...