Mengenal Irritable Bowel Syndrome dan Kaitannya dengan Siklus Menstruasi

Hubungan IBS dan siklus menstruasi

Lalu, kenapa wanita dengan IBS akan mengalami keluhan menstruasi yang lebih parah saat menstruasi? Melansir dari Gynobmedgroup.com, hal ini disebabkan oleh hormon yang berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi. Perubahan tingkat hormon estrogen dan progesteron pada tiap fase siklus menstruasi adalah faktor utama yang memperparah keluhan-keluhan menstruasi, seperti nyeri perut dan pinggang.

Fluktuasi kedua hormon tersebut juga dapat memengaruhi fungsi saluran cerna, mulai dari kontraksi di usus sampai gangguan pencernaan sebagaimana yang biasa dialami oleh pengidap IBS, yaitu sakit perut, diare, kembung, ataupun sembelit. Oleh karena itu, wanita dengan IBS umumnya akan merasakan keluhan menstruasi yang lebih parah pada fase awal siklus menstruasi (ketika menstruasi terjadi).

Mengurangi keluhan IBS saat menstruasi

Bisakah gangguan pencernaan yang bertambah intens saat menstruasi diatasi? Jawabannya bisa dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

• Mengubah pola dan asupan makanan. Memilih atau mengubah kebiasaan makan dan minum adalah cara pertama untuk mengurangi keluhan gangguan pencernaan karena IBS saat menstruasi. Ahli gizi biasanya akan merekomendasikan penderita IBS untuk menambah konsumsi makanan tinggi serat (buah-buahan, sayuran, biji-bijian); mengurangi konsumsi produk susu (keju, susu, dan lain sebagainya), makanan yang menimbulkan gas dalam sistem pencernaan, makanan yang mengandung gluten, karbohidrat yang sulit dicerna; serta memperbanyak minum air (sekitar 2 liter sehari).
• Mencukupkan aktivitas harian. Selain pola dan asupan makanan, menambah atau mencukupkan aktivitas gerak tubuh sehari-hari juga diyakini dapat mengurangi keluhan gangguan pencernaan karena IBS saat menstruasi. Dokter biasanya akan merekomendasikan pengidap IBS untuk berolahraga 30 menit per hari atau 150 per minggu, yoga atau meditasi, serta tidur yang cukup (7-8 jam setiap hari).
• Terapi. Opsi lain yang dapat dicoba adalah melakukan terapi. Pengobatan satu ini dinilai dapat membantu pengidap IBS dalam mengatasi stres, kecemasan, atau depresi yang juga memiliki keterkaitan dengan IBS. Adapun jenis terapi yang biasa direkomendasikan adalah terapi perilaku kognitif (CBT), hipnoterapi, dan biofeedback (terapi non-invasif dan pengelolaan pikiran yang mengajarkan seseorang untuk mengubah cara tubuhnya berfungsi).

Baca Juga: Sering Kentut saat Menstruasi, Normal Gak Ya?

Kapan harus ke dokter?

Pada dasarnya, banyak wanita—yang memiliki ataupun tidak memiliki IBS—akan mengalami beragam gejala gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare, kembung, dan sembelit, ketika sedang menstruasi. Hal ini tidak jarang membuat wanita yang sebetulnya memiliki IBS luput mengenali tanda-tanda IBS dalam dirinya.

Untuk itu, jika kamu merasa mengalami gejala IBS selama lebih dari tiga bulan atau terus memburuk, segeralah lakukan konsultasi ke dokter. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui kondisi kesehatan kamu yang sesungguhnya dan lekas mendapat pengobatan. Kamu juga bisa bertanya seputar kesehatan, menstruasi, atau hal-hal terkait kesehatan reproduksi lainnya ke Ask dr. Laurier. Semua pertanyaan yang kamu tanyakan akan dijawab langsung oleh dokter obgyn yang sudah berpengalaman.

Saat menstruasi sedang banyak-banyaknya, jangan lupa gunakan Laurier Relax Night yang bikin kamu zero khawatir bocor sepanjang malam, ya! Laurier Relax Night memiliki teknologi Serap Magnetik yang membuat darah terhisap kuat, terkunci cepat, dan tidak kembali ke permukaan. Laurier Relax Night dilengkapi dengan teknologi Fiber Dry Tech yang lembut, berpori, dan mengunci cairan seketika sehingga permukaannya kering maksimal.

Laurier Relax Night varian Gathers juga memiliki pelindung samping 3D/Gathers yang melindungi dari bocor samping dan pas menempel di tubuh. Jadinya, kamu nggak perlu worry lagi karena Laurier Relax Night bikin kamu bebas bocor sepanjang malam, tidur pun jadi nyenyak.