Sering pipis saat menstruasi adalah hal yang wajar. Tetapi kalau terjadi sebelum atau setelah menstruasi, itu pertanyda infeksi yang perlu diwaspadai. Infeksi ini tidak berhubungan dengan menstruasi, tapi karena berdekatan dengan saluran reproduksi, jadinya perlu diketahui.

Infeksi saluran kemih adalah masalah yang umum dialami cewek. Berdasarkan data kesehatan, kejadian yang sama juga bisa dialami cowok, tapi kondisi ini dua kali lebih banyak dialami cewek. Ketika mengalami infeksi saluran kemih, gak semua cewek mengalami gejala yang sama. Tapi umumnya akan mengalami:

• Rasa nyeri yang menyengat saat pipis
• Sering ingin pipis atau sangat banyak mengeluarkan urin saat pipis
• Warna urin keruh, pekat atau mengandung darah
• Nyeri di bagian pinggang belakang atau perut bagian bawah
• Mual dan muntah
• Demam

Secara anatomis, ujung saluran kemih cewek tepat berada di dekat 2 saluran lain yang penuh bakteri; rektum (saluran pembuangan BAB) dan vagina (saluran reproduksi). Jika kita tidak membersihkan dengan cara yang tepat setelah pipis - dengan arah dari depan ke belakang - maka sangat mungkin terjadi perpindahan bakteri ke saluran kemih dari rektum dan menyebabkan infeksi saluran kemih. Hal yang sama bisa juga berpindah dari vagina ke saluran kemih.

Dokter bisa memastikan bahwa seseorang mengalami infeksi saluran kemih dengan membaca hasil tes urin. Hasil tes tersebut juga bisa menentukan jenis antibiotik yang tepat untuk mengobati infeksi. Umumnya infeksi kandung kemih bisa diobati hanya dalam beberapa hari dengan antibiotik, dan biasanya dilengkapi obat pereda nyeri.

Tentu saja jika bisa mencegah terjadinya infeksi ini. Caranya, adalah:

• Banyak minum, setidaknya 6 - 8 gelas setiap hari

• Hindari mengonsumsi terlalu banyak kopi atau minuman berkarbonasi
• Jangan tahan pipis, segera ke kamar mandi
• Bersihkan area vagina setelah pipis atau BAB dengan gerakan dari arah depan ke belakang