Ada banyak hal yang dapat memengaruhi siklus, derasnya, dan lama periode menstruasi pada seseorang. Inilah yang membuat menstruasi yang dialami bisa berbeda dari waktu ke waktu. Selain itu, siklus menstruasi bisa juga menjadi lebih cepat dari prediksimu berdasarkan kalender menstruasi. Namun, kamu tidak perlu khawatir jika mengalaminya karena menurut International Federation of Gynaecology and Obstetrics, pergeseran siklus menstruasi masih wajar dalam rentang 8 hari.

Bagaimana COVID Memengaruhi Menstruasi?

Lalu, bagaimana ya jika biasanya menstruasimu stabil tetapi kini siklus menstruasimu berubah setelah kamu pernah dinyatakan positif COVID? Berikut ini penjelasannya!

Baca Juga: Benarkah Long Covid Ganggu Siklus Menstruasi?

Adanya pandemi COVID telah mengubah banyak hal, terutama ketika pandemi ini berada di puncak yaitu sekitar tahun 2020 sampai pertengahan tahun 2022. Setelah adanya vaksin, barulah pandemi ini secara berangsur mulai mereda.

Namun, pada saat puncak pandemi, tingkat stres meningkat pada sebagian besar orang karena banyaknya pembatasan yang diberlakukan. Belum lagi ketika ada orang di sekitar kita yang terserang virus, maka mungkin saja muncul rasa takut akan ikut terinfeksi.

Selain itu,  kehilangan orang yang disayang akibat serangan virus ini juga menyebabkan stres meningkat. Apalagi jika sedang terserang virus ini, semakin banyaknya pembatasan karena harus mengisolasi diri sendiri serta rasa takut kondisi tubuh semakin buruk juga dapat meningkatkan stres.

Berbagai hal yang menyebabkan stres inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya perubahan pada siklus, periode, maupun kondisi menstruasi itu sendiri. Beberapa perubahan menstruasi yang terjadi antara lain:

• Menstruasi tidak teratur seperti tidak mengalami menstruasi saat atau beberapa bulan setelah COVID
• Perubahan jangka waktu siklus menstruasi menjadi lebih lama atau lebih pendek
• Adanya gumpalan darah menstruasi yang berbeda dari biasanya
• Periode menstruasi yang terlalu singkat atau justru lebih lama dari biasanya
• Perubahan volume darah menstruasi