Sakit Menstruasi yang Mengganggu? Waspada Miom!
Beberapa wanita yang organ reproduksinya sudah aktif, seringkali dihantui dengan adanya risiko penyakit organ reproduksi khususnya Miom. Jadi, sebenarnya apa itu miom? Apakah sakit saat menstruasi merupakan tanda miom? Agar dapat mengetahui jawabannya, yuk simak artikel berikut ini.
Apa Itu Miom dan Penyebabnya
Miom merupakan tumor jinak yang tumbuh di jaringan ikat dan otot pada rahim wanita. Penyebab secara pasti, memang belum diketahui. Namun, faktor hormonal bisa menjadi salah satu pemicu tumbuhnya miom. Beberapa orang bahkan tidak sadar atau jarang mengetahui bahwa terdapat miom di dalam rahimnya karena penyebabnya yang masih belum diketahui.
Apakah Miom Berbahaya?
Menurut ahli ginekologi Mindy Christianson, M.D., dari Johns Hopkins Medicine dalam situs Kompas, “Miom cukup lazim dialami wanita, sebanyak 20-70 persen wanita usia subur bisa mengembangkan miom. Sebanyak 99 persen kasus miom tidak berbahaya.” Walaupun miom tidak berbahaya dan tidak berkembang menjadi sel kanker, kamu tidak boleh untuk mengabaikannya. Miom dapat menyebabkan komplikasi saat menstruasi seperti menstruasi yang sangat lama dan banyak, sering buang air kecil, tidak bisa menahan buang air kecil, kesulitan buang air besar, nyeri saat menstruasi dan berhubungan intim, hingga keguguran. Apabila miom menimbulkan gejala yang sudah disebutkan atau lebih parah, maka tindakan operasi bisa dilakukan untuk pengangkatan miom.
Apa Beda Miom dan Kista?
Seperti yang telah dijelaskan, miom adalah tumor jinak yang tumbuh dalam jaringan ikat atau otot dalam rahim, sedangkan kista adalah kantung yang berisi cairan atau udara yang menempel pada organ. Kista tidak hanya tumbuh di dalam rahim, kista dapat tumbuh dan muncul di hati, ginjal, dan payudara. Biasanya kista tidak menimbulkan gejala seperti miom, namun kista dapat berkembang menjadi lebih besar yang dapat mengganggu kerja organ. Perbedaan jelas antara kista dan miom terletak pada isiannya, kista muncul karena adanya penumpukan cairan atau udara, sedangkan miom muncul dan berisi daging yang tumbuh.
Apakah Pengidap Miom Dapat Hamil?
Miom atau fibroid seringkali terdeteksi saat pemeriksaan rutin. Miom sendiri sangat bervariasi dari bentuk dan ukurannya. Menurut penelitian, sebanyak 27% gangguan kesuburan atau infertilitas disebabkan karena mioma. Tapi, bukan berarti penderitanya tidak dapat hamil. Wanita dengan mioma dapat memiliki keturunan. Apabila kamu dan pasangan berniat memiliki keturunan, melakukan terapi juga sangat disarankan untuk mengontrol pertumbuhan miom.
Pengobatan Miom
Sebenarnya, tidak ada waktu tepat kapan penderita miom harus melakukan terapi. Ketika kamu memutuskan untuk tidak melakukan terapi, sebaiknya melakukan pemeriksaan fisik dan USG setiap 9 minggu sekali untuk melihat pertumbuhan miom. Ketika melakukan terapi, ada beberapa tindakan yang akan direkomendasikan oleh dokter, salah satunya terapi hormon.
Dokter biasanya meresepkan pil KB untuk mengontrol pendarahan yang banyak agar tidak terjadi anemia. Selain itu, kamu akan diberikan terapi GNRH (Gonadotropin Releasing Hormone) untuk memperkecil ukuran miom. Adapun cara lainnya seperti embolisasi fibroid dengan cara menyuntikan polivinil alkohol melalui arteri untuk membuat ukuran miom menjadi menyusut.
Pengobatan selanjutnya operasi miomektomi, pengobatan ini tidak membutuhkan obat melainkan dengan membedah perut dan mengangkat miom yang tumbuh. Pengobatan ini disarankan untuk wanita yang masih ingin hamil. Selanjutnya ada operasi histerektomi dengan mengangkat seluruh rahim sehingga miom tidak dapat tumbuh kembali. Pengobatan ini disarankan untuk pasangan suami istri yang tidak menginginkan keturunan lagi.
Apakah Penderita Miom Boleh Berhubungan Intim?
Pada kasus tertentu, penderita miom akan merasakan rasa kurang nyaman atau sakit saat melakukan hubungan seksual hingga pendarahan sesudahnya. Pada dasarnya, penderita miom masih dapat melakukan hubungan seksual bersama pasangan dengan melakukan foreplay yang maksimal sebelum melakukan hubungan seksual. Hal ini bertujuan untuk meredakan rasa sakit dan mencegah pendarahan akibat penetrasi yang mungkin terlalu keras.
Pencegahan Miom
Mengingat miom dapat terjadi oleh siapa saja, berikut pencegahan yang bisa dilakukan. Hal dasar dan yang paling utama yang harus diterapkan adalah mengubah gaya hidup dan pola makan menjadi lebih sehat. Kamu bisa mengurangi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, seperti makanan cepat saji dan jajanan lainnya. Alangkah lebih baik jika kamu rutin mengonsumsi sayur dan buah. Kamu juga disarankan untuk rutin berolahraga minimal 2-3 kali seminggu dengan durasi 45 menit setiap melakukan olahraga.
Untuk kamu yang aktif melakukan hubungan seksual, kamu bisa melakukan pemeriksaan rutin atau USG minimal 1 tahun sekali bagi yang belum terdeteksi adanya miom. Dengan melakukan pemeriksaan rutin dan USG, miom dapat terdeteksi dan dapat segera dilakukan terapi atau pengobatan jika terdapat miom yang tumbuh di rahim kamu.
Sesuai dengan penjelasan di atas, salah satu gejala atau komplikasi miom yang paling sering dialami adalah pendarahan atau darah menstruasi yang keluar lebih banyak dari batas normal. Tapi kamu jangan khawatir, karena sekarang kamu dapat menggunakan Laurier Celana Menstruasi yang memiliki perlindungan 360 derajat hingga ke pinggul dan mampu menyerap cairan 5x lebih banyak dari pembalut malam. Bahannya yang tipis dan selembut celana dalam katun, dapat membuat kamu nyaman sepanjang hari maupun sepanjang malam.
Pembalut ini tersedia dalam ukuran S-XL yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Cocok untuk kamu yang mengalami hari-hari ekstra deras. Semoga artikel ini dapat bermanfaat, ya!