Girls, tahukah kamu kalau pada saat menstruasi, pembalut yang kamu gunakan perlu diganti setiap empat jam sekali? Yup, hal ini bukan tanpa alasan. Sebab kesehatan kulit di area vagina dan organ reproduksi perlu tetap terjaga kebersihannya, dengan demikian kamu wajib mengganti pembalut setiap empat jam sekali.

Tidak hanya itu, mengganti pembalut tiap empat jam sekali juga bisa membantu kamu terhindar dari kuman dan bakteri penyebab munculnya penyakit di area vagina, seperti:

• Infeksi saluran kencing,
• Infeksi saluran reproduksi,
• Iritasi pada kulit,
• Bau tidak sedap, dan
• Bakteri.

Kampanye GANBATE (Ganti Pembalut Tiap Empat Jam)

Dalam rangka meningkatkan kesadaran Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), Laurier bekerjasama dengan Girl Up (Organisasi berskala Internasional binaan United Nations dan United Nations Foundation) melakukan edukasi secara berkelanjutan lewat kampanye GANBATE (Ganti Pembalut Tiap Empat Jam).

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 18 Juli 2023 di SMPN 2 Petir, Serang Banten. Topik pembahasan yang diangkat dalam kegiatan ini adalah pentingnya mengganti pembalut setiap empat jam sekali.

Di mana, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Laurier di tahun 2023, hanya 28% perempuan Indonesia yang mengganti pembalut setiap empat jam sekali. Selebihnya, baru menggantinya di atas empat jam bahkan sampai 11 jam.

Ini tentu saja tidak boleh dilakukan karena dapat menyebabkan munculnya kuman maupun bakteri di area sekitar vagina. Bahkan, bisa menimbulkan iritasi dan bau tidak sedap pada area vagina.

Dr. Anggara Mahardika, SpOG mengatakan kebersihan adalah kunci utama menjaga kesehatan reproduksi ketika menstruasi. Caranya? Bisa dilakukan dari dalam tubuh dengan cara olahraga secara teratur, menjaga pola makan. Serta, dari luar tubuh, mengganti pembalut setiap empat jam sekali atau segera menggantinya kalau sudah terasa penuh dan lembap meski durasi pemakaiannya belum empat jam.

Kurangnya informasi tentang cara menjaga area kewanitaan menjadi penyebab banyaknya perempuan, khususnya remaja putri yang tidak menerapkan MKM. Menurut penelitian dari UNICEF, 1 dari 4 anak di Indonesia tidak mendapatkan informasi terkait menstruasi pertamanya.

Dampaknya, membuat mereka malu, menangis, dan tidak tahu harus berbuat apa ketika mengalami menstruasi. Padahal, edukasi seperti ini perlu dilakukan sejak dini supaya setelah remaja mereka bisa lebih aware ketika menstruasi.

Oleh karena itu, Laurier berperan dalam mengampanyekan GANBATE sebagai bentuk edukasi yang dimulai dari remaja putri usia sekolah agar dapat memiliki kesadaran akan pentingnya MKM dari mulai saat pertama kali mereka memasuki periode menstruasi.

Tak cuma itu, sejak tahun 1997 Laurier juga melakukan edukasi pada jutaan remaja perempuan dari seluruh sekolah di penjuru Indonesia. Edukasi yang diberikan seputar kesehatan reproduksi, khususnya yang terkait dengan menstruasi pada remaja.