Apa Itu Nyeri Ovulasi dan Bagaimana Mengatasinya?
Nyeri saat menstruasi adalah hal yang umum dialami setiap bulannya oleh sebagian besar perempuan. Namun, tahukah kamu bahwa ternyata ada juga lho yang mengalami nyeri saat memasuki fase ovulasi? Yuk, cari tahu lebih lanjut penjelasannya!
Apa Itu Fase Ovulasi?
Ovulasi adalah salah satu fase dalam siklus menstruasi. Pada fase ini, telur akan dilepaskan oleh ovarium ke tuba falopi, sehingga bisa dibuahi oleh sperma. Bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki anak, seringkali disarankan untuk melakukan hubungan seksual sejak tiga hari menjelang fase ovulasi. Alasannya, karena sel telur yang dilepaskan tidak dapat bertahan lama untuk menunggu dibuahi.
Sel telur dapat bertahan sekitar 12 hingga 24 jam di tuba falopi. Sementara sperma dapat bertahan di dalam sel reproduksi perempuan sekitar tiga sampai lima hari setelah berhubungan seksual. Artinya, jika sperma aktif masih tersedia di dalam sistem reproduksi saat proses pelepasan sel telur, maka kemungkinan terjadinya proses pembuahan lebih tinggi.
Baca Juga: Perlukah Mengetahui Kapan Masa Ovulasi?
Nyeri Ovulasi, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Masa ovulasi sering ditandai dengan beberapa hal, seperti munculnya keputihan yang berwarna transparan dan juga licin. Namun, ternyata banyak juga yang mengeluhkan munculnya rasa nyeri ketika memasuki fase ovulasi.
Nyeri ovulasi dikenal juga dengan nama mittelschmerz yang berasal dari bahasa Jerman dan memiliki arti “tengah” dan nyeri”. Rasa nyeri ini bisa muncul sebelum, saat, atau setelah pelepasan sel telur. Nyeri ovulasi biasanya dirasakan pada perut bagian bawah maupun daerah panggul. Namun, ada juga yang merasakan nyeri ovulasi pada bagian ovarium yang melepaskan sel telur.
Setiap perempuan memiliki dua buah ovarium, yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Setiap ovarium ini akan melepaskan sel telur secara bergantian setiap bulannya. Melansir dari my.clevelandclinic.org, ada yang mengalami nyeri ovulasi hanya pada salah satu ovarium saja.
Misalnya hanya ovarium sebelah kanan saja, ketika ovarium sebelah kanan yang melepaskan sel telur, maka rasa nyeri akan dirasakan pada perut bawah bagian kanan. Namun, nyeri ovulasi tidak terjadi jika ovarium sebelah kiri yang melepaskan sel telur. Jadi, nyeri ovulasi hanya akan terjadi sekali dalam dua bulan.
Namun, ternyata ada juga yang merasakan nyeri ovulasi setiap bulannya tanpa dipengaruhi ovarium sebelah mana yang melepaskan sel telur. Penyebab dari munculnya nyeri ovulasi adalah karena adanya peregangan pada ovarium yang menjadi tempat berkembangnya sel telur. Itulah mengapa, terkadang rasa nyeri hanya muncul pada bagian ovarium yang melepaskan sel telur saja.
Nyeri ovulasi adalah hal yang wajar dan bisa dialami oleh siapa saja dan tidak memengaruhi kesehatan reproduksi. Rasa nyeri ini juga biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa menit atau jam. Namun, terkadang dibutuhkan bantuan obat penghilang nyeri untuk mengatasi nyeri ovulasi yang dirasakan.
Baca Juga: Nyeri Pada Vagina saat Menstruasi, Normal atau Tidak ya?
Kapan Nyeri Ovulasi Perlu Dikonsultasikan ke Dokter?
Nyeri ovulasi memang hal yang wajar dan bisa hilang dengan sendirinya, tetapi bukan berarti tidak membutuhkan perhatian khusus. Ada beberapa kondisi nyeri ovulasi yang sebaiknya kamu konsultasikan ke dokter, antara lain:
- Nyeri atau rasa sakit yang berlebihan hingga mengganggu aktivitas
- Nyeri yang tidak kunjung hilang
- Nyeri yang disertai dengan gejala lainnya, seperti mual dan muntah atau pendarahan
Jika kamu mengalami kondisi tersebut, kamu melakukan konsultasi secara online terlebih dahulu, kamu bisa bertanya di Ask dr. Laurier. Di sini kamu bisa melakukan konsultasi seputar masalah kewanitaan, seperti menstruasi, darah haid menggumpal, cara melancarkan menstruasi, keputihan, dan lain sebagainya.
Semua pertanyaanmu akan dijawab oleh dokter obgyn yang telah berpengalaman. Namun, jika gejala yang kamu rasakan sudah sangat mengganggu, maka ada baiknya kamu memeriksakan diri ke obgyn.
Nyeri ovulasi biasanya dialami sekitar 2 minggu sebelum menstruasi. Pada saat kamu menstruasi, kamu bisa menggunakan Laurier Relax Night. Laurier Relax Night dilengkapi dengan Teknologi Serap Magnetik yang mampu serap 2x lebih banyak, membuat darah terhisap dengan kuat, terkunci cepat, dan tidak kembali ke permukaan.
Laurier Relax Night juga memiliki permukaan yang lembut dan dilengkapi Fiber Dry Tech yang mampu menyerap dengan cepat dan tetap kering. Varian Gathers juga dilengkapi dengan extra pelindung samping 3D yang dapat melindungi dari bocor samping dan menempel pas dengan tubuh. Laurier Relax Night bikin kamu ZERO khawatir BOCOR!