dr. Laurier

09 June 2020

Hai, Sapna! Terima kasih atas pertanyaannya. Secara umum gatal-gatal pada area kulit di sekitar vagina disebabkan karena kelembapan. Agar kulit terhindar dari gatal dan bebas lembap sebaiknya kamu melakukan hal-hal ini: 1. Saat menstruasi, ganti pembalut setiap 4 jam sekali 2. Setelah buang air kecil, BAB atau sebelum mengganti pembalut, bersihkan vagina menggunakan air bersih dengan gerakan dari depan ke belakang 3. Pastikan area vagina selalu kering dan tidak lembap 4. Ganti dan pakai celana dalam berbahan katun yang bersih setiap habis mandi 5. Penggunaan sabun dengan pH rendah (pH3,5) juga dapat membantu menjaga keasaman vagina Jika kamu sudah melakukan cara-cara di atas namun gatal masih berlanjut, hindari menggaruk area yang gatal, karena kulit di area vagina terkategori sangat tipis, sehingga mudah mengalami luka. Luka terbuka di area yang rentan lembap ini dapat memicu terjadinya infeksi, yang justru membuat gatal semakin menjadi. Sedangkan, bau busuk dan cairan berwarna yang keluar dari vaginamu itu merupakan keputihan. Keputihan sebenarnya adalah proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan. Keputihan dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat pada vagina. Keputihan yang normal seharusnya berwarna putih bening, tidak berbau dan tidak menggumpal seperti nasi basi. Jika keputihanmu menyebabkan gatal pada area vagina, berbau, berwarna kehijauan dan menggumpal seperti nasi basi, kamu dapat melakukan hal-hal berikut untuk mengatasinya: -Pakailah celana dalam berbahan katun -Ganti pembalut / pantyliner secara rutin -Daerah vagina harus selalu kering setiap habis buang air -Gunakan sabun dengan pH yang sesuai vagina (pH 3,5) setiap 2 – 3 kali dalam seminggu Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter supaya kamu mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang kondisimu. Semoga informasi ini dapat membantu untuk menjawab pertanyaanmu ya. Salam, dr. Laurier