dr. Laurier

14 July 2020

Hai, Eva! Terima kasih atas pertanyaannya. Saat menstruasi, akan terjadi peluruhan lapisan dinding rahim bagian dalam (lapisan endometrium) yang mengandung berbagai protein dan asam amino. Saat pembuahan tidak terjadi, lapisan endometrium ini jadi tempat yang sangat bagus untuk pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Kalau lapisan endometrium dan darah menstruasi dikeluarkan lalu bertemu dengan alat genital pria di saluran vagina, ada kemungkinan bakteri berpindah ke alat genital pria. Selain itu, bisa juga terjadi penularan infeksi, kalau salah satu pasangan sedang mengalami infeksi tertentu, maka darah bisa menjadi media penularan infeksi yang sangat baik. Setiap melakukan hubungan seksual dengan penetrasi bisa mengakibatkan terjadinya luka-luka microscopic (luka yang sangat kecil dan kasat mata) yang bisa menjadi jalan masuknya berbagai bakteri dan virus ke dalam tubuh perempuan. Selain itu, hal ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi, karena saluran vagina akan dilewati oleh darah dan lapisan endometrium yang merupakan materi yang tidak bisa steril dari berbagai virus dan bakteri. Maka dari itu, sebaiknya saat menstruasi jangan berhubungan seksual karena higienitas buruk pada waktu tersebut. Terkait dengan berhubungan seks pada saat menstruasi, seharusnya tidak membuat sebuah kehamilan karena masa tersebut belum terjadi kesuburan. Yang menjadi pertanyaan, apakah yang kamu sebut haid itu adalah benar suatu haid? Terkadang flek-flek sedikit sering disalahartikan dengan haid, dan bila kondisi tersebut kesuburuan mungkin terjadi. Namun bila kamu memastikan bahwa haid yang kamu sebut itu darah yang keluar banyak, kemungkinan kecil sekali kamu bisa hamil pada hubungan seks saat haid. Semoga informasi ini dapat membantu untuk menjawab pertanyaanmu ya. Salam, dr. Laurier