Kamu tau nggak sih, kalau kanker serviks ternyata dikenal sebagai silent killer no. 1 pada perempuan lho! Hal ini disebabkan karena kanker serviks cenderung lambat terdeteksi. Inilah yang membuat para ahli terus mencari cara untuk mendapatkan metode tes yang lebih baik. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil, karena baru-baru ini, para peneliti dari Queen Mary University of London menemukan metode tes terbaru yang lebih baik dibandingkan Pap Smear dan tes HPV yang selama ini dianggap sebagai cara paling tepat untuk mendeteksi kanker serviks.

Uraian tentang hasil penelitian para ahli itu telah diterbitkan pada edisi akhir tahun 2018, The International Journal of Cancer, sebuah jurnal ilmiah khusus di Inggris. Dijelaskan bahwa para ahli telah menguji coba metode terbaru tersebut pada 15.744 responden perempuan. Sedikit berbeda dari Pap Smear dan tes HPV yang tujuannya untuk menguji dan menemukan adanya virus Human Papilloma – pemicu kanker serviks – di dalam tubuh seorang perempuan, metode pengujian baru ini memeriksa adanya unsur DNA yang dikenal sebagai epigenetik yang ada pada seseorang akibat terpapar HPV. Dampaknya nggak cuma memastikan seseorang udah terinfeksi HPV aja, tapi metode ini juga bisa memperkirakan sampai lima tahun ke depan, seseorang akan mengalami kanker serviks atau nggak.

Profesor Attila Lorincz, pemimpin tim peneliti tersebut memastikan bahwa tes ini bisa berfungsi lebih baik daripada Pap Smear ataupun tes HPV yang telah ada. Pap Smear cuma bisa mendeteksi 50% kondisi pra-kanker serviks, sedangkan tes HPV cuma berfungsi untuk mengidentifikasi ada atau nggaknya HPV dalam tubuh seseorang, tapi nggak bisa memastikan apakah virus itu akan memicu kanker atau nggak. Padahal selalu ada kemungkinan bahwa pengidap HPV positif, bisa kembali bersih dari virus tersebut, sehingga nggak bakal berkembang menjadi kanker.

Tes terbaru ini berhasil mendeteksi dan memprediksi 100% dari kedelapan jenis kanker serviks yang berbahaya dan diidap oleh 15.744 perempuan selama periode percobaan. Sebagai bandingan pada penelitian tersebut, Pap Smear cuma berhasil mendeteksi 25%, dan tes HPV mendeteksi 50%.

Dalam laporan penelitian juga dijelaskan bahwa metode tes ini bisa menurunkan frekuensi kunjungan ke dokter dan jadwal tes, karena penyakit berat akan langsung terdeteksi sejak pertama kali tes dilakukan. Mereka juga mengatakan kalau tes ini dilakukan, biayanya akan lebih murah dibandingkan Pap Smear. Bagi kaum perempuan, ini berarti kesempatan hidup sehat akan lebih besar, karena bisa mengetahui kondisi dengan baik, sehingga masalah yang ada juga bisa diatasi sedini mungkin.

Yuk, share artikel ini ke teman-temanmu yang lain supaya mereka juga bisa tau tentang info ini!