Girls, ada kabar bahagia buat kamu, lho! Apa ya? Para peneliti di Belgia ternyata berhasil melakukan langkah penting dengan mengembangkan ovarium buatan yang bisa ditransplantasikan ke tubuh perempuan. Mereka menemukan susunan protein yang sangat mirip sama jaringan ovarium asli, sehingga bisa dicangkokkan ke dalam tubuh seorang perempuan sehabis menjalani terapi radiasi atau kemoterapi karena pengobatan kanker. Metode ini disebut cryopreservation.

Berita hangat di dunia kedokteran ini dirilis oleh Springer's Journal of Assisted Reproduction and Genetics, edisi awal tahun 2018, dan ditulis oleh pemimpin kelompok peneliti tersebut, Marie-Madeleine Dolmans seorang ahli dari Université Catholique de Louvain di Belgia. Teknik ini sudah berhasil dites pada 130 ibu yang dinyatakan sembuh dari kanker. Para responden ini bisa hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Tapi, metode ini nggak disarankan kalau sel kanker seorang perempuan justru ditemukan di dalam ovariumnya. Hal ini disebabkan karena tingginya risiko kanker akan kambuh kembali.

Langkah pertama cryopreservation adalah mengambil dan membekukan jaringan ovarium, folikel yang berisi sel telur sebelum seorang perempuan menjalani pengobatan radiasi dan kemoterapi. Lalu, unsur-unsur itu dimasukkan ke dalam struktur buatan untuk nantinya dicangkokkan kembali ke dalam tubuh setelah proses pengobatan kanker selesai dan pasien dinyatakan sembuh. Cara ini diharapkan bisa mengembalikan fungsi ovarium untuk menghasilkan hormon dan fungsi reproduksi akibat pengobatan radiasi dan kemoterapi untuk penyembuhan kanker.

Girls, share artikel ini ke teman-temanmu yuk, terutama mereka yang pernah menjalani terapi radiasi atau kemoterapi, karena info ini pasti sangat bermanfaat untuk mereka! ‘Cause sharing is caring!