Organ reproduksimu selalu terasa lembap, Girls? Tenang aja, kamu bukan satu-satunya yang mengalami hal ini kok! Selama masa 30 hari, sebelum dan setelah menstruasi serta pada masa ovulasi, organ reproduksi perempuan memang mengalami tingkat kelembapan yang berubah-ubah. Pada masa-masa itu, cairan yang dihasilkan organ reproduksi jauh lebih banyak dibandingkan biasanya.

Selama cairan yang dihasilkan terlihat bening dan nggak berbau, maka kamu nggak perlu mencemaskannya, karena ini adalah kondisi yang normal dan alami. Tapi kalau cairan yang dikeluarkan berubah warna menjadi kehijauan, kekuningan atau kecokelatan, beraroma menyengat, dan menyebabkan gatal di kulit sekitar area genital, sebaiknya kamu harus waspada. Cairan sejenis ini disebabkan karena infeksi di dalam saluran vaginamu, dan tandanya nggak normal, Girls. Kalau kondisi ini dibiarkan, justru bisa membuatmu merasa nggak nyaman, nggak percaya diri, dan juga menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan reproduksi yang lebih serius. Makanya, kalau kamu mengalami kondisi ini, sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter ya!

Tapi kalau yang terlihat adalah cairan vagina yang normal, nggak beraroma menusuk, dan nggak gatal, maka untuk mengatasi kelembapannya sangat disarankan untuk menggunakan pantyliner. Selain menyerap lembap, pantyliner juga bisa mencegah pakaian dalammu menjadi kotor. Tapi kamu harus ingat untuk mengganti pantyliner setiap 4 jam, supaya nggak memicu infeksi dan iritasi. So, tunggu apa lagi? Buruan temanan sama pantyliner yuk!

Jangan lupa share info ini ke teman-temanmu ya, biar mereka juga mau temanan sama pantyliner!