Girls, mayoritas orang menganggap bahwa hubungan seksual yang berhasil itu ketika keduanya merasa puas dan orgasme. Padahal, banyak studi yang menemukan bahwa tidak semua perempuan bisa mengalami itu. Kira-kira apa penyebabnya? Yuk, simak informasi lengkap seputar orgasme pada perempuan serta faktor-faktor di balik situasi tersebut!

Apa yang dimaksud dengan orgasme?

Orgasme atau puncak kenikmatan seksual adalah satu momentum yang terjadi karena rangsangan atau aktivitas seksual. Orgasme biasanya ditandai dengan pelepasan ketegangan dan kontraksi berirama pada otot-otot perineum (antara area kewanitaan dan anus) yang diikuti dengan perilisan endorfin atau zat kimia yang memicu perasaan senang.

Baca Juga: Yuk, Bedah Mitos-Mitos Seputar Selaput Dara!

Anorgasmia pada perempuan

Anorgasmia adalah situasi ketika seseorang mengalami kesulitan atau tidak bisa orgasme, meski ia menikmati dan merasa senang akan aktivitas seksual yang dilakukan. Menurut laman Cleveland Clinic, disfungsi seksual ini terjadi pada 30 sampai 40 persen perempuan di dunia.

Perempuan yang tidak bisa orgasme dibagi ke dalam empat kelompok atau jenis, yaitu:

• Primer (seumur hidup): tidak pernah mengalami orgasme seumur hidupnya
• Sekunder (pernah orgasme): pernah mengalami orgasme, namun tidak bisa terjadi lagi (seringnya terjadi pada perempuan pada masa menopause)
• Situasional: hanya bisa mencapai orgasme dalam situasi tertentu, misalnya masturbasi (stimulasi diri)
• Umum: tidak pernah mencapai orgasme dalam situasi apa pun, meski sudah merasa terangsang atau bergairah

Intensitas atau tingkat disfungsi seksual, terutama yang berkaitan dengan orgasme, yang dialami oleh perempuan juga akan meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Apa yang menyebabkan anorgasmia?

Mengutip dari MayoClinic, anorgasmia pada perempuan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor psikologis, emosional, dan fisik. Beberapa di antaranya adalah:

• Faktor psikologis. Pengalaman masa lalu, perilaku, latar belakang, atau kesehatan mental seseorang dapat berkontribusi terhadap ketidakmampuannya untuk orgasme saat berhubungan seksual. Faktor psikologis ini termasuk pada pelecehan seksual atau emosional di masa lalu, kurangnya pengetahuan tentang aktivitas seksual, citra tubuh yang buruk, rasa bersalah atau malu tentang aktivitas seksual, keyakinan budaya atau kepercayaan tertentu tentang seks, stresor seperti masalah keuangan, hingga kondisi kesehatan mental (kecemasan atau depresi).