Apa Itu POF?

Setiap perempuan yang udah menikah pasti ingin punya anak, iya kan, Girls? Karena salah satu tujuan menikah adalah mempunyai keturunan bersama pasangan yang dicintai. Right? Tapi sayangnya nih, ada beberapa kondisi yang bikin tubuh seorang perempuan jadi susah atau malah nggak bisa mengandung. Duh, serem banget kan?

Nah, salah satu contohnya adalah POF. Kamu udah pernah dengar belum, Girls? Premature Ovarian Failure (POF) atau sering juga disebut primary ovarian insufficiency, adalah kondisi di mana indung telur kehilangan fungsi normalnya sebelum perempuan berusia 40 tahun. 1 dari 1000 perempuan dengan rentang usia 15 – 29 tahun, dan 1 dari 100 perempuan berusia 30 – 39 tahun bisa terkena POF.

Kalau kamu sering mengalami menstruasi yang nggak teratur, kamu harus hati-hati nih, Girls! Karena salah satu penyebab dari kondisi itu adalah POF. So, jangan pernah anggap sepele kalau siklus menstruasimu mulai nggak karuan ya!

Seharusnya indung telur setiap bulan akan melepaskan satu buah sel telur ke tuba fallopi untuk dibuahi. Tapi pada penderita POF, indung telur justru berhenti mengeluarkan sel telur setiap bulannya. Selain itu, indung telur juga nggak bisa memproduksi hormon estrogen secara normal. Perempuan yang menderita POF kemungkinan nggak akan bisa hamil karena kondisinya yang nggak subur.

Meski sekilas terlihat punya gejala yang sama, tapi POF dan menopause dini itu sama sekali berbeda ya, Girls! Kalau perempuan yang terkena POF masih bisa mengalami menstruasi walaupun nggak bakal teratur selama bertahun-tahun, bahkan kemungkinan juga bisa hamil. Sedangkan, perempuan yang mengalami menopause dini nggak akan pernah menstruasi dan nggak bisa hamil.

Nah, supaya kamu bisa lebih aware dengan POF, berikut ini gejala-gejalanya:

• Menstruasi nggak teratur
• Miss V mengering dan menipis
• Susah hamil
• Berkeringat saat malam
• Susah berkonsentrasi dan gampang marah
• Merasakan sakit saat berhubungan intim

Kalau kamu mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya langsung memeriksakan kondisimu ke dokter. Karena kalau tubuhmu nggak memproduksi hormon estrogen dalam jumlah normal – yang biasa terjadi pada penderita POF – malah bisa menyebabkan osteoporosis. Kamu nggak mau hal ini terjadi kan?

Ada tiga faktor utama yang kemungkinan bisa menyebabkan seorang perempuan mengalami POF, yaitu:

• Faktor genetik. POF bisa disebabkan karena seorang perempuan cuma punya satu kromosom X yang normal, atau kromosom X yang dimiliki sangat rapuh.
• Racun. Radiasi dan kemoterapi penyakit kanker bisa menyebabkan kerusakan pada material genetik dan sel dalam tubuh. Rokok dan bahan kimia, seperti pestisida dan virus juga bisa menjadi penyebab POF terjadi.
• Gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Hal ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi untuk menahan virus dari luar yang malah menyebabkan kerusakan pada sel telur.

Sayangnya, faktor penyebab POF seringnya nggak diketahui, bisa aja semua faktor yang ada di atas nggak dimiliki sama seorang perempuan, tapi dia tetap mengalami POF. Makanya, kamu benar-benar harus waspada ya, Girls!

Selain ketiga faktor di atas, perempuan juga berisiko terkena POF kalau punya keturunan POF dalam keluarga, atau pernah menjalani operasi indung telur lebih dari sekali. Perempuan yang berusia antara 35 – 40 tahun juga lebih berisiko terkena POF. Sebenarnya, POF bukan cuma menyebabkan seorang perempuan jadi nggak bisa hamil. Tapi, masih ada beberapa masalah kesehatan lain seperti depresi, pikun, osteoporosis dan gangguan pada hati.

Kalau kamu mengalami gejala POF, sangat disarankan untuk langsung memeriksakan diri ke dokter supaya bisa menjalani perawatan dan mencegah terjadinya komplikasi masalah kesehatan. So, jangan pernah ragu untuk konsultasi ke dokter kalau kamu mulai merasakan gejala-gejala yang aneh pada tubuhmu ya! Be aware and stay healthy, Girls!

Yuk, share artikel ini ke group chat teman-teman cewekmu, supaya mereka juga bisa baca info penting ini!