ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Wajib Tahu, Berikut Serba-serbi Alat Kontrasepsi IUD

Wajib Tahu, Berikut Serba-serbi Alat Kontrasepsi IUD

Author: Tim Edukasi Laurier

19 Oct 2021

Wajib Tahu, Berikut Serba-serbi Alat Kontrasepsi IUD

Beberapa wanita yang aktif berhubungan seksual, pastinya akan memikirkan alat kontrasepsi atau KB yang bisa digunakan. Gak heran kalau IUD jadi salah satu pilihan, bukan hanya karena waktu yang bisa digunakan dalam jangka lama, IUD juga dianggap menjadi alat kontrasepsi yang aman. Nah, sebelum memilih alat KB, kamu perlu memperhatikan efek samping yang mungkin bisa terjadi seperti rahim yang tertusuk dan gangguan pada siklus menstruasi. Untuk melihat informasi lengkapnya, baca sampai habis artikel ini, ya. 

Alat Konrasepsi IUD 

Alat KB IUD adalah Intra Uterine Device atau alat kontrasepsi yang dimasukan ke dalam rahim. Alat kontrasepsi ini dikenal dengan nama spiral karena memiliki untaian benang yang berguna untuk pengontrol apakah IUD terpasang di tempat yang sesuai atau tidak. IUD memiliki bentuk seperti huruf T dengan ukuran kira-kira 3 cm. 

IUD bisa mencegah sel sperma untuk membuahi sel telur sehingga proses pembuahan tidak terjadi. IUD bisa dipakai sampai 10 tahun lamanya dengan catatan harus melakukan pemeriksaan dibawah pengawasan dokter kandungan. Bentuk-bentuk IUD juga beraneka ragam lho, mulai dari Copper-T, Copper- 7, Multi Load, dan Lippes Loop. 

Cara Kerja IUD 

Jenis KB IUD ada dua jenis, yaitu hormonal dan non-hormonal. IUD hormonal bekerja dengan cara melepaskan hormon progestin sedikit demi sedikit. Hormon ini akan mengubah cairan di leher rahim menjadi lebih kental supaya sel sperma sulit membuahi sel telur. Nah, kalau sel sperma pasangan kamu cukup kuat untuk menembusnya, hormon ini punya kemampuan untuk membuat sel telur yang berhasil dibuahi sulit menempel di dinding rahim. 

Berbeda dengan IUD hormonal, KB IUD non-hormonal mengandung tembaga yang akan mengeluarkan zat yang bisa merusak sel sperma atau sel telur agar tidak bisa dibuahi. KB IUD non-hormonal dianggap memiliki risiko rendah untuk mengubah siklus menstruasi menjadi tidak teratur. 

Alat untuk Memasang IUD

Siapa yang penasaran bagaimana IUD dipasang? Pertama-tama kamu akan diarahkan atau dianjurkan meminum ibuprofen atau obat pereda nyeri lainnya agar tidak merasakan nyeri selama proses pemasangan. Kemudian yang biasa dokter kandungan lakukan adalah pemeriksaan bimanual dengan cara memasukkan dua jari ke dalam vagina. Di waktu yang sama, dokter akan menempatkan tangan satunya di atas perut kamu untuk melihat pergerakan dan ukuran rahim. 

Setelah itu, dokter kandungan akan membuka lebar vagina untuk memasang KB IUD menggunakan alat yang disebut spekulum. Saat vagina sudah terbuka lebar, dokter akan membersihkannya menggunakan larutan antiseptik untuk mencegah terjadinya infeksi. Kamu juga akan diberi bius lokal di bagian leher serviks agar rasa nyeri bisa tertahankan. 

Sebelum memasukan IUD, dokter akan memasukan alat uterine sound untuk mengetahui dalamnya rahim. Kalau kedalamannya kurang dari 6 cm, maka IUD belum bisa dipasang. Setelah kedalaman sekitar 6-9cm, dokter mulai memasukan IUD menggunakan tabung khusus. Setelah IUD terpasang, tabung dan peralatan lainnya yang digunakan akan dikeluarkan kembali. 

Efek samping yang biasanya dirasakan adalah muntah, pingsan, dan pendarahan. Jadi wajib banget untuk kamu mempersiapkan atau membawa pembalut dari rumah ketika ingin memasang alat KB IUD. Wanita yang mengalami muntah dan pingsan biasanya wanita yang baru hamil satu kali atau dua kali serta wanita yang memiliki jarak kehamilan dan pemasangan IUD cukup lama. 

Kelebihan KB IUD 

Jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, sebenarnya apa ya kelebihan KB IUD? Berikut kelebihan KB IUD yang dirasakan oleh beberapa penggunanya. 

  1. Aman untuk ibu menyusui 
    Alat KB IUD tidak mempengaruhi produksi ASI sama sekali, sehingga aman digunakan untuk ibu yang menyusui. 
  2. Mengurangi risiko penyakit
    Penggunaan KB IUD juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit kanker serviks atau gangguan pada rahim.
  3. Efisien 
    Selain efisien secara waktu karena hanya butuh beberapa menit saja, IUD juga bisa dilepas kembali jika berencana mempunyai anak.
  4. Menurunkan risiko kehamilan ektopik
    Pernah dengar kehamilan di luar kandungan? Pemasangan IUD bisa mencegah kehamilan di luar kandungan atau ektopik.
  5. Berat badan aman
    KB IUD tidak berpengaruh terhadap berat badan, sehingga banyak wanita yang lebih suka menggunakan alat kontrasepsi ini agar tidak perlu repot-repot menjaga pola makan agar berat badan tidak naik selama KB. 

IUD dipercaya 99% dapat mencegah kehamilan, tapi bukan berarti tidak memiliki efek samping. IUD non-hormonal biasanya menimbulkan rasa nyeri saat menstruasi dan darah haid yang banyak setelah memasangnya. 

Sedangkan pada UID hormonal, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti. Pada beberapa wanita, akan mengami keputihan dan flek setelah menggunakannya. Tapi kamu gak perlu khawatir, karena tubuhmu akan beradaptasi sehingga efek samping dari penggunaan IUD dapat diminimalisir. Efek samping yang umum terjadi setelah pemasangan IUD hormonal adalah mual, muntah, sakit kepala, dan tumbuh jerawat. 


Apakah IUD Bisa Bergeser? 

Menjawab pertanyaan apakah IUD bisa bergeser atau tidak, tentunya KB IUD bisa bergeser di awal-awal pemasangan. Setelah memasang IUD, dokter kandungan akan membiarkan benang atau spiral menjuntai di saluran vagina agar kamu bisa memeriksa apakah posisi benang sesuai dengan yang seharusnya atau tidak. Jika benang dirasa tidak tampak, bisa saja benang terlalu pendek atau menggulung hingga lepas. 

Kapan Harus Memasang IUD?

IUD bisa dipasang 6-8 minggu setelah kamu melahirkan. Sebenarnya IUD bisa dipasang saat menstruasi atau sedang tidak menstruasi. Dokter akan melakukan test kehamilan jika saat memasang IUD kamu sedang dalam kondiri tidak hamil. Pemasangan IUD saat sedang tidak menstruasi lebih memudahkan untuk mendeteksi apakah ada infeksi atau tidak. 

Nah, itu dia informasi mengenai KB IUD. Jadi, jangan khawatir ya jika setelah memasang alat kontrasepsi ini, siklus menstruasi kamu jadi sedikit terganggu. Pastikan kamu mengajak keluarga atau pasangan saat melakukan pemasangan IUD agar lebih rileks. Semoga informasi ini bermanfaat, jika kamu membutuhkan rekomendasi pembalut untuk dibawa saat pemasangan IUD, kamu bisa menggunakan Laurier Celana Menstruasi. 

Pembalut ini memiliki bentuk seperti celana dalam dengan bahan selembut celana dalam katun, dijamin bikin kamu nyaman dan pastinya anti ribet. Pembalut ini punya proteksi bebas bocor 360 derajat dengan daya serap 5x dari pembalut malam sehingga bisa menampung cairan darah setelah memasang IUD. Tenang, pembalut ini tersedia berbagai ukuran mulai dari S hingga XL yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. 

 

Related Articles

06 Jan 2023

PCOS pada Remaja, Apakah Berbahaya?

Girls, tahukah kamu tentang PCOS? PCOS adalah penyakit yang umum ditemukan pada wanita usia produkti...
21 May 2019

Jenis Kista Ovarium yang Perlu Kamu Tau!

            Kamu tau nggak, kalau peremp...
09 Dec 2019

4 Alasan Harus Pakai Pantyliner

Kalau dikasih surprise, pasti kamu senang banget kan? Misalnya, hadiah yang dikasih tiba-tiba sama s...