Aroma organ genital itu memang khas banget lho, Girls. Faktor dominan yang memengaruhi aroma genital adalah cairan vagina. Jadi, bisa disimpulkan kalau cairan vagina normal, berarti aroma genital juga seharusnya nggak mengganggu. Tapi, aroma seperti apa ya, yang dianggap masih normal?

Sepanjang siklus menstruasi, biasanya cewek bakal menemukan kalau sifat cairan vaginanya berubah. Seiring perubahan sifat cairan vagina itu, aromanya juga bakal berubah lho. Pada fase pertama siklus, saat tubuh lagi mempersiapkan masa subur, kamu bakal menemukan cairan vagina yang bening, tapi agak lengket. Cairan ini juga cenderung nggak beraroma.

Setelah masa subur, cairan vagina terlihat lebih kental, berwarna putih susu dan beraroma agak asam. Aroma vagina nggak gampang tercium kalau kamu nggak dengan sengaja melakukannya. Bahkan pada fase terakhir, pas menstruasi berlangsung. Kalau kamu bisa mencium aroma vagina, dalam arti aroma itu tercium menembus pakaian, itulah saatnya kamu memastikan bahwa ada kondisi yang nggak normal pada vaginamu.

Bisa jadi kamu cuma perlu membersihkan area kulit di permukaan dan sekitar vagina lebih bersih, atau bisa juga berarti udah terjadi infeksi di dalam saluran vaginamu. Tapi kalau kamu nggak yakin, atau nggak bisa mencium aroma menusuk itu, lebih baik langsung berkonsultasi ke dokter ya, Girls! Supaya kondisimu ini bisa cepat ditangani dan nggak berakibat fatal untuk dirimu sendiri.

Yuk, share artikel ini ke teman-teman cewekmu, supaya mereka bisa lebih paham tentang hal ini!