ask dr laurier

Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Apa Itu Skizofrenia? Apakah Ada Hubungannya dengan Siklus Menstruasi?

Apa Itu Skizofrenia? Apakah Ada Hubungannya dengan Siklus Menstruasi?

28 Jun 2021

Apa Itu Skizofrenia? Apakah Ada Hubungannya dengan Siklus Menstruasi?

Hai, girls! Akhir-akhir ini, dunia media sosial lagi ramai sama isu pelecehan seksual dimana korban pelecehan ternyata mengidap Skizofrenia. Kira-kira apa sih Skizofrenia? Biar gak kepo dan salah mengartikan, yuk disimak dulu info berikut. 

Pengertian Skizofrenia 

Gak banyak orang tahu apa itu Skizofrenia. Mungkin beberapa diantaranya tahu tapi belum tentu benar. Skizofrenia adalah kondisi gangguan kejiwaan kronis dimana penderitanya mengalami halusinasi, delusi, kesulitan untuk berpikir jernih, dan perubahan sikap yang secara tiba-tiba. Biar gak ketuker, ini dia beda halusinasi dan delusi. 

  • Halusinasi : kondisi dimana penderita mengalami gangguan persepsi yang membuat penderita merasa mendengar, merasa, mencium, dan melihat sesuatu yang sebenarnya tuh gak ada. 

  • Delusi : kondisi dimana penderita gak bisa bedain mana kenyataan dan imajinasi. Jadi terkadang penderita meyakini dan melakukan suatu hal seperti yang ia pikirkan. 

 

Penyebab Skizofrenia 

Penyakit ini disebabkan oleh apa ya? Sebenarnya penyebab utama dari skizofrenia belum bisa dipastikan, tapi ada beberapa hal yang menjadi penyebab dari penyakit ini seperti : 

  1. Genetik 
    Faktor genetik menyumbang 10% faktor risiko yang lebih tinggi untuk seseorang mengalami skizofrenia dibanding orang skizofrenia yang gak punya riwayat keluarga skizofrenia. Bahkan kalau kedua orang tuanya mengidap skizofrenia, risiko anaknya mengalami skizofrenia jauh lebih besar sekitar 40%. 

  2. Komplikasi kehamilan dan persalinan 
    Percaya gak, kalau orang lagi hamil itu perlu banget dijaga kesehatannya karena kondisi keracunan, terkena paparan racun atau virus, kurang nutrisi, komplikasi pas masa kehamilan bisa menyebabkan anaknya mengidap skizofrenia. 

  3. Ketidakseimbangan hormon di otak 
    Jika dibandingkan dengan manusia yang bukan pengidap skizofrenia, para penderita skizofrenia memiliki struktur dan fungsi otak yang berbeda. Biasanya strukturnya lebih besar/lebih kecil. Nah, adanya perbedaan inilah yang ngebuat kadar serotonin dan dopamin dalam otak gak seimbang. Akibatnya proses pengiriman sinyal antar sel-sel di otak jadi gak sesuai fungsinya. 

Okey, sampai sini sudah jelas belum? FYI (for your information), kita pasti pernah melihat tingkah laku orang yang kita anggap sebagai orang “gila” di pinggir jalan? Kemungkinan orang tersebut salah satu penderita skizofrenia. Tetapi, bukan berarti semua orang skizofrenia berlaku asal-asalan seperti yg ditemukan di jalanan. 

 

Gejala Skizofrenia 

Apa sih gejala yang sering dialami penderita dan bisa kita jadikan sebagai indikasi kalau kita mengidap skizofrenia? Gejala awal dari gangguan kejiwaan ini bisa terlihat dan muncul pada masa remaja. Beberapa diantaranya lebih suka mengasingkan diri dari orang, mudah marah, depresi, kurangnya motivasi, sulit berkonsentrasi dan berpikir jernih, perubahan pola tidur dan mood, halusinasi, delusi, kehilangan minat, dan gak peduli pada penampilan dan kebersihan diri. Beberapa gejala tersebut bahkan bisa makin buruk dan membahayakan diri. Untuk memastikan seseorang mengidap skizofrenia atau nggak, harus dilakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang seperti CT Scan, MRI, dan pengambilan sampel darah untuk melihat apakah ada kelainan struktur otak maupun kelainan metabolik lainnya. 

 

Cara Pencegahan dan Pengobatan 

Ada gak ya cara untuk mencegah skizofrenia ini? Sebenarnya secara langsung belum ada pencegahan dari Skizofrenia, namun skizofrenia dapat diredakan atau dikurangi keparahan gejalanya melalui rasa harmonis dan kasih sayang keluarga, kegiatan positif yang dapat menyehatkan badan dan jiwa, serta memiliki teman berkeluh kesah. Sedangkan, untuk pengobatan skizofrenia dapat diberikan antipsikotik yang bertujuan mengurangi rasa cemas, mencegah terjadinya halusinasi, dan menjaga otak berjalan sesuai fungsinya sehingga penderita dapat berpikir jernih. 

Selain menggunakan obat-obatan, biasanya dokter yang menangani juga akan memberikan terapi kepada pasiennya. Terapi yang biasa dilakukan adalah ECT atau elektrokonvulsif dengan cara mengalirkan aliran listrik eksternal ke otak pasien penderita skizofrenia. Semua pengobatan skizofrenia harus dilakukan oleh dokter atau ahli di bidangnya ya. Jadi, jangan self diagnose ya girls! 
 

Hubungan Skizofrenia dengan Siklus Menstruasi

Setelah membahas skizofrenia, kamu penasaran gak sih sebenernya ada hubungannya gak ya gangguan kesehatan jiwa dengan siklus menstruasi? Dari penelitian yang dilakukan, ada hubungan antara skizofrenia dengan siklus menstruasi. Disampaikan bahwa hormon reproduksi wanita berperan mengatur fungsi neurotransmitter seperti serotonin, dopamin, norepinefrin, dan asam gamma-aminobutirat. Nah jika terjadi ketidakseimbangan pada fungsi hormon tersebut, maka siklus menstruasi menjadi gak teratur. 

Wanita dengan gangguan kecemasan yang luar biasa atau gejala skizofrenia dapat memperburuk hal lainnya seperti PMDD atau disforik pramenstruasi. PMDD sendiri kondisi yang beti alias beda tipis dengan PMS, akan tetapi, gejalanya jauh lebih parah bahkan menyebabkan yang menderita menjadi depresi. Adapun ciri-ciri seseorang mengalami PMDD : 

  • Merasa gak berguna dalam segala hal 

  • Gak suka dan gak mau dikritik 

  • Mudah menangis dan sedih tanpa sebab 

  • Gelisah yang luar biasa

  • Mudah putus asa

  • Nafsu makan meningkat 

  • Gak suka bertemu orang lain 

  • Merasa terbebani 

  • Gak bisa mengendalikan diri 

  • Merasa letih seharian 

  • Nyeri pada sendi dan otot

  • Payudara bengkak dan terasa nyeri 

  • Sakit kepala berlebih 

  • Adanya niat mengakhiri hidup 

Pada wanita tanpa gangguan kejiwaan, biasanya mengalami PMS atau premenstrual syndrome 2-7 hari sebelum masa menstruasi. Tetapi pada pasien dengan gangguan kejiwaan, gejala PMS akan jauh lebih parah dan buruk. Menurut penelitian, wanita dengan gangguan kecemasan dan gangguan kejiwaan ternyata memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek (kurang dari 24 hari) dan biasanya siklusnya gak teratur. Jadi, sebenarnya ada kaitannya ya girls. 

 

Ngomongin soal menstruasi, kamu bisa coba rekomendasi pembalut anti cemas takut bocor seharian berikut ini. 

  1. Laurier Relax Night Celana Menstruasi
    Produk satu ini cocok untuk kamu yang lagi ngerasain hari-hari deras dan khawatir bocor. Pembalut ini memiliki 5x daya serap dari pembalut malam yang bikin nyaman saat beraktivitas atau saat tidur. Bentuknya yang seperti celana memiliki proteksi 360 derajat sampai pinggul agar darah menstruasi terserap dengan baik. Selain itu, pembalut ini tersedia variasi ukuran mulai dari s sampai xl. 

  2. Laurier Flexi Protect 
    Buat yang suka ngelakuin aktivitas dan dituntut gerak aktif, ini dia solusinya. Memiliki tebal yang ideal, gak ganjal, dan fleksibel mengikuti gerak tubuh, pembalut ini bisa kamu pakai untuk siang hari dan mencegah bocor. 

  3. Laurier Active Day
    Pembalut ini cocok dipakai saat beraktivitas atau berolahraga karena dapat menyerap dan mengunci cairan sehingga aman tanpa bocor. Pembalut ini juga dilengkapi dengan sayap pelindung untuk cegah geser yang bisa ngebuat darah menstruasi jadi bocor. Selain itu, pembalut ini bisa serap banyak cairan sehingga permukaan pembalut terasa kering. 

Nah, itu dia informasi tentang skizofrenia dan hubungannya dengan siklus menstruasi. Semoga bermanfaat!

 

Related Articles

Healthy Mind
29 May 2019

Anti Galau Ketemu Mantan

Kayaknya banyak yang punya perasaan kayak gini deh. Kamu salah satunya bukan, Girls? Entah karena ma...
Healthy Mind
10 May 2019

Siapa Bilang Mood Swing Itu Ngerepotin?

Kamu pasti suka ngerasa kalau mood kamu kadang naik turun pas lagi PMS, kan? Nah, itu yang disebut d...
Healthy Mind
12 Dec 2019

Ngaku Salah Bukan Berarti Kalah

Duh, berantem sama teman nih! Situasi kayak gini pasti nggak asyik banget! Padahal tadinya cuma ngob...